SuaraJakarta.co, JAKARTA – Indonesia akan menggelar hajatan besar berupa peringatan Ke-60 Konferensi Asia Afrika. Perhelatan internasional yang berlangsung tanggal 19-24 April di Bandung dan Jakarta, tentunya memerluka pengamanan secara maksimal. Oleh karenanya, adanya Kapolri yang definitif sangat diperlukan. Sekjend PAHAM Indonesia, Rozaq Asyhari mendesak agar DPR dan Presiden segera menentukan Kapolri defitif untuk keperluan pengamanan tersebut.
“Bila tak salah Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri telah mengundang 109 negara untuk hadir dalam peringatan KAA yang ke-60, apa jadinya bila sebanyak itu tamu yang hadir sedangkan kita tidak punya Kapolri yang definitif. Siapa nanti yang akan bertanggung jawab secara penuh dalam pengamanan para delegasi”, ujar pengacara publik di PAHAM Indonesia tersebut.
Mengingat pentingnya agenda kegiatan, Rozaq mengingatkan akan pentingnya faktor keamanan peserta. Apalagi untuk even seperti ini pastilah para pejabat penting yang akan dikirim ke Indonesia.
“Isu yang diangkat kan sangat penting, seperti kerjasama selatan-selatan sebagai upaya untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia. Selain itu juga akan digelar konferensi HAM Internasional yang tentunya membawa spirit dasa sila bandung”, ungkap pegiat HAM tersebut.
Keberadaan Kapolri definitif menjadi kebutuhan mendesak, karena agenda KAA akan banyak melibatkan pejabat dan kepa Negara.
“Kegiatan ini diawali dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi, diteruskan dengan pertemuan tingkat menteri, dan diakhiri dengan pertemuan tingkat kepala Negara. Karenanya sebaiknya DPR segera memproses usulan Kapolri yang telah diajukan oleh Presiden. Agar Presiden sesegera mungkin dapat melantik Kapolri definitif, yang secara langsung bertanggung jawab terhadap kemananan serangkaian acara tersebut”, pungkas kandidat doktor hukum Universitas Indonesia tersebut.