Perekonomian Melambat, Pedagang Tanah Abang Menjerit Hadapi Lebaran

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Tak seperti tahun-tahun lalu, kali ini Ryan Fernando harus mengalami kenyataan pahit bahwa lebaran kali ini omzet penjualannya jauh menurun. Sebagai pemilik toko Nicco/Nazwa yang berlokasi di Pasar Tanah Abang, Ryan, bersama dengan ratusan pedagang di Tanah Abang lainnya, mengungkapkan bahwa tahun lalu pada tiga bulan menjelang lebaran, geliat masyarakat sudah terasa. Namun, hal tersebut berbeda dengan tahun ini.

“Tahun lalu, geliat masyarakat sudah terasa tiga bulan menjelang Lebaran. Tahun ini sangat berbdda. Turun sangat jauh,” kata Ryan, sebagaimana dikutip dari Harian Kompas, Senin (6/7)

Selaras dengan Ryan, Rosyita, penjual baju gamis di Tanah Abang menuturkan bahwa omzet penjualannya jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya omzet penjualannya per hari berkisar Rp 18 juta – Rp 20 juta, maka tahun ini dirinya mengakui hanya mendapat Rp 2 juta per hari.

Pun halnya dengan Yusrizal, Pemilik OC Fashion di Tanah Abang, juga harus menerima kenyataan pahit Pemerintahan Jokowi bahwa tahun ini tidak satu pun pesanan grosiran keluar Jakarta seperti tahun lalu. Biasanya dirinya mengirim pakaian untuk pelanggan ke sejumlah daerah di Kalimantan, Sulawesi, serta ke Malaysia dan Singapura.

Sebelumnya, anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam, mengatakan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan sektor riil terpuruk, dampaknya sebagian besar masyarakat menjadi korban.

“Jika sektor riil terpuruk, maka sebagian besar masyarakat menjadi korban. Oleh karena itu pemerintah harus bertanggung jawab dengan cara menjaga daya beli tetap tinggi, mengembalikan gairah pelaku ekonomi, serta menciptakan lapangan kerja khususnya di sektor-sektor padat karya,” kata Ecky, sebagaimana dikutip dari laman Republika Online, Rabu (4/6).

Related Articles

Latest Articles