SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, tepatnya di wilayah Tanah Rendah RT 01 RW 07, semalam, Minggu (12/2), mengalami banjir setinggi 30-40 centimenter.
Hal itu sebagaimana terekam dari informasi yang disampaikan oleh akun twitter TMC Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro pada pukul 23:50
“23:50 #Banjir 30-40 cm di Tanah Rendah RT. 01/07 Kel. Kampung Melayu Jaktim. @iqyrizqie0102,” cuit akun resmi Polda Metro tersebut.
Tak hanya di Kampung Melayu, wilayah Cilandak Timur, Petogogan, Rawajati, Cawang, dan Bidara Cina, juga ikut terkena banjir.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo menerangkan bahwa wilayah tersebut banjir karena naiknya debit Sungai Ciliwung dan Kali Krukut di bagian hulu sejak Minggu (12/2) pagi.
“Jumlah pengungsi masih dalam pendataan,” kata Sutopo dalam siaran persnya, Ahad (12/2).
Sutopo menjabarkan sebaran banjir hingga Ahad (12/2) sore. Banjir yang menggenangi Jakarta Selatan terjadi di Kecamatan Pasar Minggu, Kelurahan Cilandak Timur, RW 3 RT 3 dan 9. Dengan ketinggian air 10 sampai 50 cm. Penanganan dan jumlah pengungsinya, kata Sutopo, saat ini masih dalam konfirmasi.
Banjir juga menggenangi Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Petogogan yang terkena di RW 2 RT 5, 6, dan 7. Dengan ketinggian air 20 sampai dengan 50 cm. “Penyebabnya karena kenaikan muka Kali Krukut,” kata Sutopo.
Saat ini air di Petogogan sudah surut. Selain itu banjir juga terjadi di Kecamatan Pancoran, Kelurahan Rawa Jati di RW 7 RT 2. “Informasi yang di terima pukul 11.00 WIB, Ketinggian air 20 cm. Situasi saat ini: Masih menunggu konfirmasi dari Lurah,” kata Sutopo.
Sampai saat ini penanganan dan jumlah pengungsi di Rawa Jati masih dalam konfirmasi. Selain di Jakarta Selatan banjir juga meredam Jakarta Timur. Antara lain di Kecamatan Jatinegara, Kelurahan Kampung Melayu. Banjir menggenangi RW 04 RT 12 dengan ketinggian air 30 sampai dengan 50 cm. Ada sekitar 13 keluarga dengan 39 jiwa yang terkena dampak banjir.
Di RW 4 RT 13 ketinggian air 30 sampai 50 cm. Di sini ada 15 keluarga dengan 53 jiwa yang terdampak. Sementara di RW 5 RT 10 ketinggian air 30 cm sampai 50 cm, ada 35 keluarga dengan 105 jiwa.
Sementara di RW 5 RT 11 ketinggian air juga dari 30 sampai 50 cm. Di sini ada 21 keluarga dengan 69 jiwa yang tersampak Banjir. Jumlah total terdampak di Kelurahan Kampung Melayu 84 keluarga dengan 266 jiwa.
Penyebabnya karena ada kenaikan pintu air Katulampa dan Depok. Saat ini penanganannya dengan menyediakan pompa air di Jl. Inspeksi Ciliwung. Tidak ada pengungsi di karena banjir ini di Kampung Melayu.
Selain di Kampung Melayu banjir juga melanda Kecamatan Kramat Jati, Kelurahan Cawang. Banjir terjadi di RW 2 RT 10, 11, dan 12. Sutopo mengatakan informasi yang diterima pada pukul 14.00 WIB, ketinggian air dari 20 sampai 40 cm. “Penyebab karena ada kenaikan pintu air Katulampa dan Depok,” kata Sutopo.
Saat ini penanganan dan jumlah pengungsi pun masih dalam konfirmasi. Banjir juga menggenangi Jatinegara, Kelurahan Bidara Cina. Banjir menggenangi RW 7 RT 16,17 dan 18. Sutopo mengatakan informasi dari Tagana ketinggian air 20 sampai 30 cm. Penyebabnya juga karena ada kenaikan air di Katulampa dan Depok. “Jumlah pengungsi saat ini masih dalam konfirmasi,” kata Sutopo.
Diketahui, sebelumnya, di Jakarta Barat, Sabtu (11/2). Wagub Djarot menyebut bahwa banjir di Jakarta sudah berkurang. Hal itu disampaikan Djarot saat mengunjungi Pemkot Jakarta Barat.
“Alhamdulillah sekarang banjir Jakarta sudah berkurang. Tadi malam hujan deras banget ini tadi pagi juga hujan terus hampir tidak ada banjir yang lama di Jakarta Barat,” kata Djarot saat rapat bersama jajaran pemerintah kota Jakarta Barat di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (11/2/2017). (RDB)