SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Kota Jakarta Pusat, Ardy Purnawan Sani meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Provinsi DKI Jakarta segera melakukan penataan di seluruh Lokasi Binaan (Lokbin) dan Lokasi Sementara (Loksem) Pedagang Kaki Lima (PKL). Pasalnya, Ardy menilai kondisi lokbin dan loksem di wilayah Jakpus sangat memprihatinkan. Padahal pendapatan APBD DKI Jakarta sangat besar.
“Pendapatan dari APBD DKI itu cukup besar kenapa tidak diusulkan untuk direvitalisasi. “Jakarta merupakan Kota Metropolitan kenapa masih ada lokbin seperti itu?” Tanya Ardy, Selasa (21/08/2017).
Selain kenyamanan, sambung Ardy masyarakat juga mendambakan PKL di sekitar lokbin bisa tertata dan tidak memicu kemacetan arus lalu lintas dan tidak kumuh.
“Revitalisasi itu sangat dibutuhkan, karena warga masyarakat menginginkan kenyamanan saat berbelanja di pasar. Penataan PKL nya, harusnya tidak boleh semrawut dan kumuh seperti di lokbin Abdul Gani (pasar Gembrong lama) Jalan Galur Jaya, Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru. Kita berharap Dinas KUKMP berupaya melakukan penataan agar tidak seperti itu,” tegas Ardy.
Menurut data yang berhasil dihimpun, sebanyak 4 Lokbin di wilayah Jakpus. Yakni, Lokbin Palmerah Kelurahan Gelora Kecamatan Tanah Abang, lokbin Abdul Gani (pasar gembrong lama) Kelurahan Galur Kecamatan Johar Baru, Lokbin Pulo Gundul, Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Johar Baru, Lokbin Cempaka Sari, Kelurahan Harapan Mulia Kecamatan Kemayoran. (VAN)