Dewan Kota: Ada 3.168 Jiwa Korban Kebakaran di Jati Bunder, Kebon Melati. Gubernur DKI Kemana?

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kebakaran besar yang terjadi di Jati Bunder, memaksa 3.168 warga dari 2 RW di Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengungsi diberbagai lokasi. Jum’at, (06/03/15)

Seperti diketahui sebelumnya, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 16.00 kemarin sore, Kamis (5/03/15).

“Berdasarkan data dari Posko Induk Pemerintah Kota Jakarta Pusat, saat ini jumlah korban kebakaran di Jati Bunder, Kebon Melati sudah mencapai 1.261 kepala keluarga dengan total pengungsi mencapai 3.168 jiwa,” kata Dewan Kota Jakarta Pusat Ardy Purnawan Sani pada SuaraJakarta.co, Jum’at (06/03/15).

Ardy Purnawan Sani yang merupakan Anggota Dewan Kota perwakilan Kecamatan Tanah Abang ini menjelaskan bahwa sudah ada korban jiwa, yaitu seorang remaja berusia 18 tahun, dan puluhan lainnya luka-luka.

BACA JUGA  Mau Lapor Masalah Ke Aplikasi Qlue? Harus Tahu Wewenang Wilayahnya

Menurut Ardy Purnawan Sani, berdasarkan data yang ada, kebakaran melanda wilayah pemukiman RW.12 dan RW.14 di Kelurahan Kebon Melati (Jati Bunder) dan berdampak pada 3.168 warga.

“Saat ini, sebagian besar pengungsi ditempatkan di enam lokasi pengungsian seperti Masjid al Muhajirin di RT.14/12, Masjid al Barkah di RT.03/12, Pos RW.12 dan SDN 01 Kebon Melati, sedangkan Posko Dapur Umum dipusatkan di Kantor Kecamatan Tanah Abang” jelas Ardy yang juga Wakil Ketua Dewan Kota Jakarta Pusat ini.

Dewan Kota Jakarta Pusat Ardy Purnawan Sani juga sempat menyampaikan keluhan warga yang menanyakan keberadaan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaya Purnama dilokasi kebakaran.

“Tadi saya sempat ditanya salah seorang warga, Pak Dekot (Dewan Kota-red) Gubernur Kemana? Kok Ahok belum blusukan kemari ngeliat langsung kondisi korban kebakaran. Dan saya pun hanya bisa tersenyum” jelasnya.

BACA JUGA  Teroris: Jakartalah yang Teroris, Berkacalah Jakarta!

Hidayatullah, Camat Tanah Abang menduga bahwa kebakaran terjadi akibat hubungan pendek arus listrik dari satu rumah di permukiman padat yang kebanyakan rumahnya berbahan dasar kayu.

“Sumber api berasal dari salah satu rumah warga dan diduga karena hubungan arus pendek listrik yang membakar dinding triplek” jelas Hidayat. [ALF]

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles