Aksi Unjuk Rasa KPOP Menyambut Hari Tani Nasional

SuaraJakarta.co, PEKALONGAN – Ratusan pemuda yang mengatasnamakan Kesatuan Perjuangan Organisasi Pemuda (KPOP) di depan pendopo gedung DPRD Pekalongan mengelar berbagi aktifitas dalam rangka menyambut Hari Tani Nasional. Berbagai aktifitas tersebut diantaranya adalah seni musik, melukis 100 persembahan kaum muda untuk tani, puisi, teatrikal dan orasi politik.

Ketua KPOP Pekalongan Faizal Saputra dalam keterangan persnya yang diterima suarajakarta.co mengatakan “nasib kaum tani saat ini masih jauh kata sejahtera karena negara hari selalu melepaskan tanggungjawabnya terhadap kaum tani bahkan mereka menjadi pelaku/kepanjangan tangan dari kapitalisme/pengusaha.”

” Apalagi sampai saat ini tindakan represif atas kasus kasus tani masih sering terjadi dimana-mana, dimana petani sering kehilangan lahannya akibat pengambilalihan lahan-lahan milik petani dengan alasan tanah negara”

Faizal Saputra menambahkan “belum lagi masalah kelangkaan bibit dan pupuk, sarana irigasi yang tidak memadai sehingga menyebabkan gagal panen, apalagi petani di Indonesia masoh banyak yang bergantung dengan masa tanam yg mengandalkan musim, sehingga disaat musim kemarau panjang seperti saat ini menyebabkan para petani mengalami kesulitan dalam memulai masa tanam.”

“Sehingga membuat impian kesejahteraan semakin jauh dari panggang yang juga semakin menambah berat keberlangsungan hidup mereka dalan menjawab kebutuhan dasar hidupnya”

” Itu belum lagi ditambah kebijakan pemerintah saat ini yang lebih memprioritaskan hasil pertanian negara lain (impor) sehingga nasib petani kita seperti sudah jatuh tertimpa tangga karena dengan kebijakan yang lebih mengutamakan impor tersebut menyebabkan hasil tani terjual murah dan tidak sesuai dengan biaya produksinya” demikian Faizal Saputra mengakhiri keterangan persnya.

KPOP Pekalongan selain menggelar aktifitas diatas juga menyerukan

  1. Negara harus melaksana reforma agraria sejati
  2. Tolak liberalisasi pasar pertanian
  3. Selesaikan konflik2 agraria
  4. Tolak penggusuran lahan tani
  5. Buka lapangan pekerjaan.

Acara yang digelar sejak jam 09:00 pagi sampai jam 14:00 sore tersebut berjalan lancar dan damai. (AN)

Related Articles

Latest Articles