SuaraJakarta.co, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaksanakan acara Kick Off Imunisasi Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) di Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat dan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Vaksinasi dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita serta pencegahan stunting yang disebabkan oleh pneumonia melalui pemberian imunisasi PCV dalam program imunisasi nasional.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, langkah tersebut merupakan bagian dari kegiatan Kick Off Imunisasi PCV Tingkat Nasional yang diadakan Kementerian Kesehatan RI di Puskesmas Talang Jambe, Sumatera Selatan dan secara paralel dilaksanakan oleh seluruh kepala daerah di masing-masing provinsi.
Widyastuti menyampaikan bahwa di tengah pandemi Covid-19, Pemprov DKI Jakarta tetap menjaga cakupan imunisasi rutin tetap tinggi dan merata.
“Selain imunisasi rutin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional, dengan cakupan per 11 September 2022 sebesar 97,05 persen untuk imunisasi campak rubella,” ujar Widyastuti, di Jakarta, Senin, (12/9/2022).
Widyastuti mengatakan bahwa dalam rangka mewujudkan ‘Imunisasi Lengkap, Jakarta Sehat’, target pemberian vaksinasi PCV ini adalah anak yang genap berusia 2 bulan dan lahir pada tanggal 13 Juni 2022 atau lebih muda. Ia menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan jumlah sasaran penerima vaksinasi PCV.
“Pada 2022 estimasi sasaran introduksi imunisasi PCV di DKI Jakarta sebesar 56.417 bayi. Pelaksanaan vaksinasi secara gratis ini dilakukan sampai dengan pukul 12.00 WIB, sebanyak 302 anak sudah diimunisasi PCV di seluruh DKI Jakarta,” kata Widiastuti.
Ia menjelaskan, pelaksanaan imunisasi dapat dilakukan di posyandu, puskesmas, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, klinik, praktik mandiri dokter, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi.
“DKI Jakarta telah menyiapkan 5.100 lokasi imunisasi PCV dengan target penyuntikan 700 bayi per hari,” ungkapnya.
Widyastuti mengajak para orang tua untuk memanfaatkan layanan imunisasi ini agar anak-anak terlindungi dari Kejadian Luar Biasa (KLB) ataupun wabah Penyakit lainnya. “Dengan layanan imunisasi ini dapat dicegah seperti polio, campak, difteri dan pneumonia yang penularannya sangat cepat. Sebagai diketahui pneumonia merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita di Indonesia,” terang Widiastuti.
Introduksi imunisasi PCV di Indonesia diawali dengan pelaksanaan Program Demonstrasi Imunisasi PCV pada 2017-2019 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bangka Belitung. Hasil program demonstrasi menunjukkan bahwa imunisasi PCV dapat diterima dengan baik oleh masyarakat serta tidak ada laporan KIPI serius dari pemberian imunisasi PCV.[*]
Sumber : kbanews.com