SuaraJakarta.co – Alasan kenapa banyak akan muda ataupun remaja berpacaran karena ‘menyenangkan’. Benar kan? Kalau tidak menyenangkan mana mungkin banyak yang melakukannya. Selain itu, pacaran juga dianggap sebagai cara untuk lebih mengenal. Pasti kamu setuju.
Pacaran itu menyenangkan. Bisa jalan bareng. Hepi bareng. Sampe berbuat dosa bareng. Ya begitulah pacanan, menyenangkan kalau dilakukannya bareng-bareng.
Pacaran juga bisa menjadi cara untuk lebih mengenal. Lebih mengenal tubuh lawan jenis. Lebih mengenal nafsu yang terpuaskan. Lebih mengenal dosa-dosa besar. Lebih mengenal bagaimana cara berbohong yang handal. Sampai-sampai ada cowok yang bangga punya mantan pacar banyak. Woy, lo laku apa murahan?
Yang masih pacaran atau pun masih jomblo, mari simak fakta-fakta dalam ‘pacaran’!
1. Pacaran tanda hubungan ‘tidak serius’
Ciri-ciri orang yang tidak serius menjalankan sesuatu adalah selalu main-main. Banyak orang memainkan perasaan seorang cewek atau cowok karena memang dia menganggap tidak serius dalam menjalani hubungan. Biasanya sih, si cowok banyak pe-ha-pe in.. hehe ..
Jujur deh dalam diri, pernah kan di pe-ha-pe in pacar kamu? Kalau sering, tinggalkan saja. Segera putuskan. Karena pacar seperti itu tidak layak untuk dijadikan pasangan. Baiknya dijadikan barang sedekah. Sedekahkan saja ke masjid, biar jadi marbot masjid. Hehe
2. Pacaran sebagai media pendidikan untuk menjadi pribadi ‘pembohong’.
Kalau saat ini kamu sedang pacaran dan menganggap pacar kamu orang yang paling jujur, berarti pacar kamu orang yang cerdas. Cerdas dalam membohongi kamu. Sebab, setiap orang pacaran mengaku dirinya pernah berbohong terhadap pacarnya karena demi menjaga hubungan. Apalagi yang diselingkuhi. Bohongnya tiap saat. Sana sini pasti bohong. Bicara pada kamu, bohong. Bicara pada selingkuhannya, pasti bohong juga.
Berbohong itu ibarat virus. Selalu berkembang biak. Dari satu jadi seribu. Kebohongan pertama akan melahirkan kebohongan berikutnya. Dan seterusnya berbohong. Makanya, setiap orang yang sekali berbohong, akan sulit untuk dipercaya.
Dalam pacaran, kebohongan itu dilakukan setiap kali terdesak. Pas ditanya sedang apa, ngakunya sedang tidur. Padahal lagi nge-det dengan yang lain. Atau bisa saja sedang tidak mau diganggu.
3. Keliru kalau kamu anggap pacaran untuk lebih mengenal sebelum menikah.
Banyak orang yang pacaran sampai dua tahun, tiga tahun, empat tahun, lima tahun, enam tahun, bahkan sampai bertahun-tahun. Kasihan, pasti di dalamnya terdapat gunungan PEHAPE.
Kalau pacaran untuk lebih mengenal, kenapa tidak secepatnya kenalkan ke orang tua kamu. Kenapa tidak secepatnya dikenalkan ke Kantor Urusan Agama (KUA)? Kalau dia mau mengenal secara serius, pasti dia kenalan sam orang tua kamu dan KUA. (JML)