SuaraJakarta.co, Di tengah kita kini, carut marut pendidikan kian menampakkan taringnya. Kebijakan kurikulum terlihat suram. Ketidakjelasan manejemen, penerapan, dan arah dari kurikulum baru membuat dunia pendidikan seakan tanpa masa depan. Belum lagi perihal dana pendidikan yang tidak jelas mana rimbanya. Dua puluh persen APBN pun menjadi tak seberapa jika telah sampai pada tingkat pendidikan di pedesaan. Target nilai siswa desa dan kota menjadi suatu kesenjangan lantaran dukungan fasilitas, kualitas tenaga pengajar dan pembelajaran memiliki beda yang cukup menjulang.
Dengan kondisi demikian, akankah kita diam?
Diam bukanlah karakter anak bangsa. Beberapa pemuda yang tergerak untuk merubah dan memperbaiki wajah pendidikan tanah air berkumpul dalam wadah Pusaka Pendidikan.
Pusaka Pendidikan atau Pusat Kajian dan Advokasi Pendidikan merupakan organisasi yang kritis terhadap isu dan kebijakan pendidikan lokal dan nasional demi kebajikan pendidikan bersama. Pusaka Pendidikan berdiri pada 9 Juni 2011 di Yogyakarta. Pendiri Pusaka Pendidikan yakni Pidi Winata, Vivit Nur Arista Putra, Iva Wulandari, dan Rani Shintawati. Kesemuanya adalah mahasiswa UNY yang berikhtiar menjadikan Pusaka Pendidikan sebagai corong perbaikan pendidikan tanah air.
Pusaka Pendidikan bermarkas di Jl. Kaliurang, km. 14,5, Sanggar Pusaka Pendidikan, Turen, Sandonoharjo RT03/01, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55581. Selain mengkaji dan menganalisa isu aktual kebijakan pendidikan, Pusaka Pendidikan juga membuka bimbingan belajar bagi pelajar SD, SMP, dan SMA dengan merekrut tentor dari mahasiswa UGM dan UNY.
Pusaka Pendidikan kerap diundang stasiun TV lokal setempat, Jogja TV, untuk menyuarakan tentang pendidikan. Pusaka Pendidikan bahkan beberapa waktu lalu telah melayangkan hasil kajian dan analisisnya mengenai kurikulum 2013 ke Komisi D DPRD DIY dan Komisi X DPR RI.
Untuk komunikasi dan kerja sama dapat menghubungi Pusaka Pendidikan di kontak Vivit Nur Arista Putra 085 228 302 376 ( @aristaputra88 ).
