SuaraJakarta.co, JAKARTA – Di tengah banyaknya kekecewaan yang hadir dari banyak kalangan tentang menurunnya aktivitas intelektual mahasiswa, Center for Information and Development Studies (CIDES) berusaha mematahkan asumsi tersebut.
CIDES Campus, sebagai bagian dari jejaring intelektual di 9 kampus ternama (UI, UGM, UNPAD, STIE Tazkia, STT PLN, UNTIRTA, UNNAS, UIN Jakarta, dan UNJ) mengadakan Pelatihan Riset dan Jurnalistik di Wisma Universitas Negeri Jakarta mulai hari Jumat (26/9) hingga Minggu (28/9)
Akmal, selaku koordinator pusat CIDES Campus mengakui bahwa aktivitas mahasiswa, khususnya yang memiliki latar belakang pergerakan, kini seolah mengalami Kuldesak Intelektual. Tantangan tersebut, menurutnya, harus disikapi secara bijak, serius, juga konkrit.
“Iya, kita harus akui hal tersebut (kuldesak intelektual). Mahasiswa sekarang sebagian besar terjebak menjadi event organizer, hanya memikirkan kuliah demi IPK tinggi, bahkan tidak memiliki hasrat untuk perubahan sosial”, tuturnya kepada redaksi Suara Jakarta.
Beruntung, CIDES Campus, tambahnya, masih memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan gagasan yang objektif, tanpa kepentingan, dan benar-benar lahir dari rahim mahasiswa. Itulah sebabnya, 9 kampus yang masing-masing mengirimkan 5 delegasi pada acara ini, memiliki latar belakang gerakan ekstra mahasiswa yang berbeda, bahkan ada yang tidak iku gerakan sama sekali
“Tujuan awal lahirnya CIDES Campus adalah untuk mewadahi intelektual mahasiswa dari berbagai latar belakang. Mulai dari KAMMI, HMI, PMII, dan sebagainya. Kita ingin mengikuti apa yang terbaik dari senior kami,yaitu ICMI. Dimana di dalam ICMI semua kepentingan dan latar belakang ada. Itu yang membuat kultur intelektual di dalamnya menjadi dinamis dan eksis”, tegasnya lagi. (ARB)