Awas Emas Palsu (2)

suara-jakarta-investasi-emas-loga-mulia
Ilustrasi. (Foto: Fajrul Islam)
SuaraJakarta.co, JAKARTA – Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas dua metode pengujian keaslian emas dengan cara uji fisik dan sertifikat. Dua pengujian pertama tanpa alat, sementara cara pengujian ini memerlukan alat uji

Cara Deteksi Emas #3 : Gunakan Alat Uji

Jika dengan apa yang telah dilakukan diatas kita memerlukan hasil uji yang lebih akura makukan bisa dilakukan pengukuran dengan alat uji. Secara teknis, emas batang mustahil dipalsukan tanpa merubah bentuk. ‘Mengisi’nya dengan logam lain akan mebuatnya cembung/cekung. Semakin tipis & berbentuk standar (misal koin atau batangan), maka emas makin sulit dipalsu. Seandainya pun bisa disepuh, maka dengan teknik awal (identifikasi fisik), kepalsuannya akan mudah ‘terbongkar’. Berikut ini tipsnya :

  1. Gunakan timbangan untuk melihat berat emas apakah sesuai dengan yang tertulis di sertifikat. Jika di body emas tertulis 100gr,di sertifikat juga tertulis 100gr, maka ketika ditimbang seharusnya menampakkan angka yang sama. Jika tidak, misalkan hanya 95gr, maka bisa dicurigai emas tersebut mengandung emas lain.
  2. Gunakan kombinasi timbangan digital dengan gelas ukur berisi air. Timbangan yang dimaksud adalah timbangan digital dengan 2 digit di belakang koma dan memiliki fitur ‘tare’ (biasanya adalah timbangan farmasi atau timbangan khusus emas). Prinsip pengujian dengan cara ini adalah mengukur berat emas fisik dan berat emas di dalam air. Setelahnya masukkan angka-angka tersebut dan juga warna emas yang terlihat ke dalam kalkulator online yang ada di m-dinar.com – maka akan keluar perhitungan karat/ kandungan emasnya. Cara ini paling banyak digunakan di pegadaian maupun bank syariah yang menerima gadai emas.
  3. Cara lain untuk melihat kadar emas adalah dengan batu gosok dan cairan asam nitrat. Cara ini paling tradisional dan skill-nya sulit ditularkan karena biasanya ditentukan oleh pengalaman tester. Emas digosok di batu/ lapisan keras, kemudian ditetesi cairan nitra. Warna yang muncul dari reaksi tersebut menentukan kadarnya berdasarkan kecocokan warna dengan tabel. Car ini paling banyak digunakan di toko emas perhiasan.
  4. Cara lain ada uji lab,digital tester yg biasanya dimiliki institusi/ produsen besar. Cara ini tidak destruktif, cepat dan menghasilkan angka yang akurat. Karena harganya mahal (yang termurah sekitar Rp100juta) maka tidak digunakan oleh institusi retail.

Kesimpulan dari dua bagian tulisan tentang deteksi keaslian emas ini yaitu paling aman adalah memiliki/ berinvestasi pada emas yang dihasilkan institusi resmi. Demikian pula ketika bertransaksi, hendaknya dengan instusi yang terpercaya dan amanah. Ketika bertransaksi, bukan sekedar harga (murah) ketika membeli, tapi juga jaminan bahwa emasnya asli & harga belinya (buyback) tinggi.

Penulis: Endy Kurniawan @endykurniawan, Coach, trainer dan Penulis Seputar Bisnis, Keuangan dan Investasi

Related Articles

Latest Articles