Mengenal Sosok Bayu Sudarmaji Sebagai Dewan Kota Jakarta Pusat

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Pria bertubuh besar memliki tinggi 181 cm dengan warna kulit putih dengan gaya periang. Dia adalah Bayu Sudarmaji, putra keturunan dari keluarga sunda asal Bogor dan Tasikmala yang saat ini menjabat Dewan Kota perwakilan dari Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Sejak duduk di bangku SMP 4 Jakarta Pusat, Bayu aktif dalam kegiatan sosial. Palang merah remaja digelutinya dari tahun 1984 hingga tahun 1987. Di masa remaja, Bayu alumni Budi Siswa, Kemayoran, Jakarta Pusat tahun 1991.

Keikutsertaannya dalam berorganisasi seperti organisasi kepemudaan, Karang taruna, Pemuda Pancasila hingga LSM Lira di kepengurusan tingkat  DKI dan Sekretaris RW 05, Rawasari pada tahun 2008 hingga ia terpilih menjadi Dekot perwakilan kecamatan Cempaka Putih.

“Waktu remaja itu, saya sedang enjoy-enjoynya bergaul di organisasi untuk menambah ilmu dan wawasan”, ucap pria kelahiran, Jakarta, 26 Juni 1972, di Kampung petak, Rawasari, Cempaka Putih.

Bekal dari semua itu, Bayu juga pernah kuliah di Universitas Pancasila jurusan Hukum.

“Kuliah sambil bekerja di perusahan Premix, dan kontraktor hanya 2 tahun lamanya”, kenang Bayu yang mengaku memiliki 7 bersaudara merupakan pekerja wiraswasta.

Memilih membenahi kampung, Bayu pilih Dewan Kota, “Tujuan saya pilih Dekot untuk menyalurkan aspirasi masyarakat. Karena banyak yang tertunda’, tukasnya.  

Sejak ia dilantik 31 Desember 2013 menjabat Dekot, Bayu banyak memberikan kontribusi.

“Alhamdulillah Asmas pembangunan terserap hampir 90 di antaranya pengaspalan, pengurasan daerah rawan banjir, pembenahan saluran air, penopingan pohon yang semrawut dan penerangan jalan umum (PJU)”, katanya.

Saat menjabat Dekot pada tahun 2013 hingga 2016 banyak yang telah diperbuat Bayu. Misalnya mensosialisasikan program 5 tertib kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, pemasalahan administrasi kependudukan dalam menjalankan Pergub no: 903 mengenai kependudukan, sosial, pendidikan dan turut memberikan pengetahuan seperti cara menggunakan aplikasi qlue kepada RT, RW dan LMK 

“Dekot merupakan mitra pemerintah yang tugasnya menyalurkan aspirasi masyarakat, tetapi Dekot juga kepanjangan tangan pemerintah untuk mensukseskan program pemerintah, walaupun dengan fasilitas seadanya”, ucap suami dari Sri Astuti Kurniawati yang saat ini dikaruniai satu orang putra.

Selain itu, Bayu selalu mengingatkan agar perusahan yang ada di wialyah Cempaka Putih untuk memperhatikan lingkungan sekitar.

“Kita berharap perusahaan tersebut dapat merekrut untuk memperkerjakan warga di usia produktif. Tujuannya lapangan pekerjaan yang merupakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan”, tandasnya.

Yang paling penting, kata Bayu, untuk hal pendidikan bagi anak-anak yakni Guru harus mengetahui kejiwaan si anak sehingga dapat mudah memberikan bimbingan manjadi anak yang pintar.

“90 persen anak-anak di wilayah Cempaka Putih harus lebih pintar dari guru didik mereka. Sehingga si anak dapat menjadi pesaing terhadap kompotiter dari sekolah swasta”, kata pria yang punya cita-cita menjadi pilot penerbang kapal tempur. (Irvan Siagian)

Related Articles

Latest Articles