Headline Harian Nasional 23 Desember 2014

SuaraJakarta.co, JAKARTA – “Pertamina Mengaku Rugi” Bunyi Judul headline Republika hari ini yang dilengkapi foto lokasi pengolahan minyak mentah. Judul itu ditulis berdasarkan rencana penghapusan BBM premium (RON 88) dan menggantinya dengan bbm kualitas lebih baik (RON 92). Penghapusan RON 88 akan mengakibatkan peningkatan impor bahan bakar minyak. Saat ini harga RON 88 senilai 98,42 % dari RON 92. Angka tambahan per tahun dapat mencapai 8 triliun debagai dampak peningkatan harga ababila ROM 88 dihapuskan. Hal ini karena kilang minya di Indonesia baru mampu memproduksi RON 92 sebanyak 200 ribu barel per bulan. Usulan penghapusan muncul dari tim reformasi tata kelola migas untuk meminimalkan peluang terjadinya kartel. Berbeda dengan pertamina, tim menilai apabila semua beralih ke RON 92, justeru peluang untuk mendapatkan harga lebih baik menjadi terbuka. Tidak hanya ke Singapura. Kendati demikian Sofyan Djalil menilai peralihan ini butuh waktu. Mengunggu kesiapan pertamina.

Media Indonesia masih memilih isu lingkungan sebagai berita utamanya dengan judul “Aturan Tata Ruang Direvisi”. Headline dilengkapi foto anak sekolah yang menyebrang dengan perahu karena jembatan penghubungnya putus diterjang banjir bandang. Isi berita menuliskan tentang permasalahan tara ruang yang kerap menjadi masalah karena inkonsistensi dalam penerapan di lapangan. Dengan latar belakang bencana longsor Banjarnegara, MI menuliskan hasil wawancaranya dengan Ferry Mursidan sebagai menteri Agraria dan Tata Ruang. Rencana tata ruang dari pemerintah pusat tidak selalu sama dengan izin yang dikeluarkan pemda. Pemda harus ikut dengan rencana tata ruang yang diatur pemerintah pusat. Pelanggaran akan diancam pidana. Relokasi permanen harus disiapkan untuk warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Termasuk ruang hidup (mata pencaharian) mereka. Tumpang tindih rencana tata ruang dan kesamaan persepsi pemerintah pusat dan pemda akan diperbaiki. Kebijakan satu peta (one map policy)akan ditetapkan untuk menyelesaikan rencana tata ruang dan pembangunan.

Beralih ke Harian Kompas yang menampilkan foto aktifitas masyarakat ditengah banjir di Gresik, Jatim. Kompas hari ini menuliskan judul “Pemerintah Perlu Bahas Kesiapan Pertamina” sebagai headlinenya. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan siap melaksanakan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Sudirman sepakat pengalihan RON 88 ke Ron 92 akan mengurangi praktek bisnis kartel. Tindak lanjutnya akan segera dilakukan komunikasi dengan pertamina. Termasuk soal hitung-hitungan angkanya. Dari sisi manfaat, penggunaan RON 92 (pertamax) akan dapat melakukan penghematan hingga 3900 triliun dalam lima belas tahun. Selain itu RON 92 jauh lebih bersih dan ramah lingkungan. Namun pengamat dari Trisakti Pri Agung Rakhmanto menilai, rekomendasi tim masih mentah. Belum ada gambaran makro dan mikro. Dampak lain dari pengalihan ini akan terjadi pembaharuan kilang minyak Pertamina.

Lalu apa yang ditulis Rakyat Merdeka hari ini? RM menulis judul headline “Ketua KPK Merasa Diserang Koruptor”. Ketua KPK Abraham Samad merasa ada fitnah dan usaha penjatuhan kredibilitas dengan mengangkat isu dikaitkannya nama adiknya di Makasar. Samad menuduh para koruptor yang berada dibaliknya. Imran Samad, Kepala Dinas Damkar Pemkot Makasar dikait-kaitkan dengan kasus korupsi. Rakyat Merdeka juga mengangkat wacana soal pembukaan kantor cabang KPK di daerah. Dukungan atas wacana ini muncul dari ketua DPD Irman Gusman.

Bergeser ke Koran Sindo. Mengangkan isu dibukanya peluang WNA untuk memimpin BUMN oleh Menteri BUMN, Koran Sindo menulis judul “Anak Bangsa Mampu Pimpin BUMN” sebagai headline beritanya. Mengutip Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN (FSP BUMN) Abdul Latif Algaf, yang mengatakan langkah tersebut bukanlah langkah tepat. Bahkan Algaf menilai aneh langkah ini dan mempertanyakan apakah di Indonesia tidak ada lagi orang jujur dan profesional. Algaf juga menilai langkah ini bertentangan dengan spirit konstitusi. Pengamat Agus Pambagyo mengatakan sebaiknya Menteri BUMN fokus pada pemetaan dan penataan ulang keberadaan BUMN secara jelas. Sebastian Salang menilai Rini Soemarno mengingatkan publik pada gaya kepemimpinan Megawati yang “suka” menjual aset negara. Sebastian juga menilai kepemimpinan Jokowi-JK penuh kontroversi yang bertentangan dengan logika publik. Isu lain seperti rencana penjualan gedung BUMN, kenaikan BBM ditengah turunnya harga minyak dunia, menkopolhukam yang meminta polri melarang munas Golkar di Bali, dan dana talangan Lapindo. Jerry Sumompow meminta agar jangan mendukung (Jokowi) membabi buta. Biar betul bekerja dan bukan sekadar pencitraan.

Terakhir dari Indopos Yang menulis “SPBU Asing Terancam Bangkrut”. Hal itu akan terjadi apabila rencana penghilangan BBM jenis premium (RON 88) dan menggantinya dengan Pertamax (RON 92) kemudian memutuskan subsidi tetap bagi BBM yang diwacanakan 1500 – 2000 per liternya. Karena kualitas bbm yang dijual oleh SPBU asing akan kesulitan bersaing dengan margin harga yang terlampau jauh dengan kualitas bensin yang sama. Permintaan bbm dengan oktan tinggi semakin tinggi. Usaha untuk meminimalisir kartel. Dan terakhir kesiapan pertamina atas rencana ini menjadi pembahasan harian ini. Kondisi saat ini, kemampuan Pertamina belum mampu memproduksi RON 92 dengan jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan. Namun hampir smua narasumber menyetujui wacana ini. Baik pengamat maupun pertamina sendiri.

Penulis: Muhammad Hilal | @moehiel

Related Articles

Latest Articles