Headline Harian Nasional 22 Desember 2014

Selamat pagi. Di senin pekan terakhir di tahun ini, mari kita bahas apa yang ditulis media cetak nasional. Siapkan kopi atau buah untuk menemani. Kita mulai dengan Kompas.

Kompas menulis tentang kemajuan Aceh pasca 10 tahun tragedi tsunami untuk headline dan foto berita hari ini. Kemajuan-kemajuan ekonomi, infrastruktur pembangunan dan jumlah penduduk yang semakin membaik. Jumlah kemiskinan yang semakin berkurang hingga 17,6 %. Daerah daerah yang dahulu sempat hancur rata dengan tanah kini telah dipenuhi bangunan bangunan. Namun Kompas mencatat kemajuan ekonomi dinilai semu. Tingkat kesenjangan semakin tinggi. Sektor produksi mandek berbanding terbalik dengan Sektor konsumsi.

Permasalahan lainnya, pembangunan di daerah yang sangat rawan tidak memperhatikan persoalan mitigasi bencana. Rumah baru sebagian besar dibangun persis di daerah tapak bencana. Sistem mitigasi bencana tidak berjalan. Hal ini dapat dilihat ketika terjadi gempa ganda berkekuatan diatas 8SR pada 2012 lalu. Masyarakat panik, jalanan macet, sirene tidak berbunyi. Bangunan evakuasi yang sengaja dibuat untuk evakuasi tidak terpakai. Sistem mitigasi nasional sudah mengalami banyak kemajuan, akan tetapi baru pada aspek kelembagaan belum pada aspek masyarakat yang akan terdampak.

Kita ke Rakyat Merdeka. “Hasil Survey terbaru, Pasca Kenaikan BBM: Dukungan ke Jokowi Perlahan Tergerus” demikian judul headline di harian ini. RM menuliskan berita ini berdasarkan hasil survey yang dibuat oleh Cyrus. Sebelum pemilihan presiden, Jokowi memperoleh dukungan 54%. Kini menjadi 52% masyarakat yang akan memilih apabila pilpres diadakan saat ini juga. Masyatarakat dinilai masih ingin menunggu hasil kerja presiden. Maruar Sirait menilai itu wajar akibat kebijakan BBM. Namun angka tersebut masih dianggap tinggi. 57% masyarakat kecewa atas kenaikan BBM, namun sebanyak 70% responden masih yakin pemerintahan Jokowi-JK akan membawa perubahan. Hasan Nasbi, dari lembaga Survei tersebut mengatakan yang diinginkan masyarakat adalah perbaikan. Bukan hanya polah menteri di depan publik. Pada foto halaman depan, RM memilih gambar penenggelaman perahu pencuri ikan berbendera Papua Nugini.

Beralih ke Media Indonesia yang memilih isu bencana sebagai headline beritanya. Disertai grafis kawasan bahaya longsong dan banjir di Indonesia. “Benahi Tata Ruang” judul headline yang dipilih harian ini. MI mengambil contoh bencana banjir yang terjadi di Bandung Selatan dan Longsor di Jawa Tengah. Menurut BNPB, Banjir dan longsor adalah bencana yang masuk kategiri bencana hidrometereologi yang merupakan 90 % jenis bencana yang terjadi Indonesia. Keduanya adalah dampak dari perubahan tata ruang. Pemerintah dinilai masih abai dalam hal mitigasi bencana. Banyak lahan yang dialihfungsikan tanpa mengindahkan Kajuan Lingkungan hidup Strategis (KLHS).

Indopos menuliskan berita tentang rencana penggantian jaksa yang bertugas di KPK . “Kejagung Siapkan 20 Jaksa KPK” judul yang ditulis sebagai headline beritanya. 20 Jaksa ini akan diseleksi oleh KPK untuk menggantikan empat orang jaksa yang akan habis masa kontraknya setelah 10 tahun bergabung di KPK. Empat orang ini akan ditarik Kejagung untuk memperkuat jampidsus. Saat ini 94 jaksa yang berada di KPK berjumlah 94 orang. Jaksa Agung membantah penggantian ini terkait dengan isu pelemahan KPK. Sementara itu, Tjahyo Kumolo mendukung rencana pembukaan kantor cabang KPK di daerah. Grafis yang dimuat Indopos di halaman depan mendukung isu pembukaan kantor cabang KPK ini.

Koran Sindo memilih isu hangat soal boleh tidaknya BUMN dipimpin oleh orang asing yang dilempar olej menteri BUMN Rini Soewarno. Judul yang dipilih “Direksi Asing BUMN Bahayakan Bangsa”. Isi berita ini memuat reaksi keras dari beberapa tokoh seperti pengamat hukum tata negara Asep Warlan, wakil ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah sertua Hafidz Thohir. Asep Warlan menilai secara keberpihakan politik sudah melenceng dari amanat konstitusi. Berbeda dengan wapres JK dan Sofyan Djalil yang menganggap hal ini tidak masalah. Sofyan menilai Indonesia masih minim kaum profesional yang mampu memimpin BUMN. Alasan yang dianggap tidak masuk akal oleh Asep dan dibantah oleh Fadli Zon. Fahri Hamzah juga bersuara sama dan yakin putra putri Indonesia hebat-hebat, dan banyak yang sudah diakui dunia luar.

Hafidz Thohir juga mengatakan bahwa pemimpin BUMN haruslah seorang nasionalis sejati dan mengajak pemerintah menggunakan akal sehat. Hendrawan, politisi PDIP sendiri bahkan turut membantah dengan mengatakan tidak cukup profesionalitas, pemimpin BUMN juga harus memikirkan kepentingan bangsa. Senada dengan itu, Said Didu, mantan sekretaris menteri BUMN mengatakan status warga negara tidak boleh dijadikan jaminan kapabilitas seseorang.
Untuk grafis di halaman depan, Koran Sindo memilih tema potensi bencana di Indonesia.

Terakhir Republika yang memilih isu energi sebagai headline berita dengan judul “Impor Premium Diusulkan Disetop”. Premium adalah nama lain dari minyak denga RON 88. Jenis minyak yang sudah jarang digunakan di dunia. Di Asia Tenggara hanya tinggal Indonesia yang menggunakan bahan bakar jenis ini. Faisal Basri, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan agar pemerintah menghentikan impor RON 88 dan menggantinya dengan RON 92.

Selain menutup peluang kartel, hal ini ditujukan untuk terciptanya patokan harga yang transparan, sesuai mekanisme pasar dan akuntabel. Rekomendasi lainnya adalah besaran subsidi bersifat tetap untuk RON 92. RON 88 adalah blending antara RON88 dan naptha yang harganya lebih murah. Pertamina sedang menyiapkan tangki dan kapal untuk dibawa ke Tuban. Jika TPPI sudah beroperasi penuh, dapat memproduksi RON 92 hingga 5 juta barel per bulan. Jauh lebih besar dibanding sekarang yang baru mampu memproduksi 200 ribu barel per bulan. Pembangunan kilang baru juga dibutuhkan.

Demikian, Semoga bermanfaat.

Penulis: @moehiel

Related Articles

Latest Articles