SuaraJakarta.co, Empat puluh tujuh tahun silam lahirlah sebuah organisasi kader yang kelahirannya menuai kontrofersi dikalangan aktivis, dialah IMM anak kandung dari Muhammadiyah yang memmiliki tujuan gerakan dakwah dan amal maruf nahi munkar, bukan tanpa disengaja atau hanya kepentingan sesaat imm dilahirkan, tetapi merupakan utnuk estafet kepemimpinan Muhammadiyah dimasa yang akan datang.Kalau kita menengok tentang keberadaanya IMM dilahirkan bebarengan dengan peristiwa G30 S PKI, yang sangat memilukanangsa ini. Imm sangat tepat mendeklerasikan ditengah kondisi bangsa yang pada saat itu mengalami ketidakpastian, sehingga Presiden Ir.Sukarno memberi restu pada ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Perjalan IMM dari Tahun ketahun mengalamipergerakan yang sangat progresif dan dinamis sehingga IMM merupakan salah satu OKP yang sangat diperhitungkan dalam dunia pergerakan.Sebagai organisasi kemahasiswaantentu IMM berkembang dikampus-kampus negeri,swasta dan yang paling penting di kampus Muhammadiya.Dalam beberapa diskusi sering menampilkan bahwa karakter IMM disetiap kampus berbeda, misalnya di IAIN,UI,UGM,UNY,UII,ITS imm lebih progresif ketimbang IMM diperguruan Muhammadiyah, apakah ini benar jawabanya ada pada kita? Bahkan secara finacial IMM diPTM dijamin anggarannya melalui kemahasiswaan, inimenjadi sebuah oto kritik bagi kita jangan sampai imm tidak bisa menjadi ”tuan rumah dinegeri sendiri”.
Tiga Ranah Gerakan.
Maslah besar yang juga dihadapi oleh IMM adalah di samping masalah idiologis juga kemampuan mangerial yang kurang baik.padalah imm kita kenal adalah gerakan kader dimana basis idiologis harus ditanam benar-benar sehaingga dalam prakrik gerakan tidak menyimpang dari kaidah-kaidah organisasi, sehingga jangan sampai kehilang orientasi tentang gerakan intelektual,keagamaan dan kemasyarakatan. Sehingga idiologi itu sangat penting untuk menghimpun dan menyatukan segenap potensi dan kekuatan sumberdaya organisasi dalam mencapai maksud dan tujuan, sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan dan gerakan islam, tidak mungkin imm mengabaikan idiologi dan tidak realistis kalau dipahami sebagi keyakinan dan sistem yang abstrak.
Dalam organisasi juga kita mengenal tentang managemen, kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebenran yang tidak terorganisir, sekiranya benar kata-kata tersebut bahwakedepanIMM harus mempunya tatakelola yang baik, baik dalam pengarsipan mau pun dalam kemampuan kader dalam memenej organisasi imm. Sehingga akan terwujud sebuah tatanan organisasi yang baik dan terorganisir dengan baik pula.
Jelang Setengah abad IMM
Tahun 2013 adalah tahun momentum bagi kebangkitan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah karena sudah kian menampakan umurnya yang ke 49 Tahun atau sering kita sebut jelang setengah abad IMM, berbagai macam kiprah pernah dilakukan semenjak dilahirkan hingga sampai saat ini, bukan hanya hadir sebagai kaderisasi Muhammadiyah tetapi juga IMM hadir dalam rangka sebagai media kritik dan pembangunan bangsa Indonesia. IMM tidak selalu memfokuskan pada ranah Intelektualitas, Humanitas dan Religusitas tentu peran-peran itu sebagai peran yang sangat srategis bagi kemajuan IMM dan Bangsa Indonesia.
Jelang Setengah abad ini IMM makin konsisten menancapkan peran srategisnya dalam dinamika kebangsaan terbukti dengan peran dan fungsi alumni IMM yang terus berjuang untuk menciptkan Indoensia yang lebih baik dan keterlibatan IMM dalam setiap dinamika kebangsaan.
Oleh: Ujang Muhammad
Ketua DPD IMM DKI JAKARTA