Sistem transportasi merupakan suatu kesatuan dari fasilitas fisik , arus dan sistem kontrol, yang memungkinkan manusia dan barang untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain secara efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Dalam perencanaan perkotaan (urban planning), ketersedian transportasi publik yang bagus merupakan bagian dari pembangunan perkotaan. Konsep ini sudah banyak dijalani oleh berbagai kota, termasuk kota yang sedang berkembang.
Kuala Lumpur sebagai ibu kota Malaysia menjadi salah satu kota metropolitan yang diikuti dengan peningkatan signifikan dalam migrasi masuk penduduk baik domestik maupun internasional. Masalah kemacetan juga dialami oleh kota ini walau tidak semacet Jakarta, ibu kota Indonesia. Untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan pelayanan publik, Kuala Lumpur telah mengadakan transportasi publikperkotaan yang terintegrasi. Transportasi di Kuala Lumpur tersebut menunjukan sebuah kemajuan yang luar biasadengan menggunakan interkoneksi yang baik. Sebagai wisatawan kita bisa menjelajahi Kuala Lumpur dengan mudah, murah, nyaman dan mendapatkan fasilitas yang sangat bagus.
Secara garis besar, ada 2 macam transportasi publikdi Kuala Lumpur: trasnportasi rel dan bus. Transportasi rel terbagi menjadi 4 jenis: KL Monorail, LRT (Light Rapid Transit), KTM Komuter, dan KLIA Expres / KLIA Transit. Keempatnya dikenal sebagai sebuah system bernama Klang Valley Integrated Rail Transit.
Monorail atau monorel adalah suatu moda (bukan sistem) transportasi berbasis rel yang hanya memiliki satu jalur rel sebagai tumpuan. KL Monorail hanya memiliki 2 gerbong dengan satu jalur laluan (line) di pusat kota. Tiket dapat dibeli di vending machine. Penggunaannya yaitu dengan cara memilih stasiun tujuan, lalu akan ditampilkan jumlah nominal yang harus di bayar. Setelah uang dimasukan, mesin akan mengeluarkan kembalian (jika ada) dan sebuah tiket dalam bentuk koin. Tap koin pada entry gate untuk masuk. Masukan pada slot exit gate jika sudah sampai tujuan. KL Monorail sudah terintegrasi dengan LRT, jadi tidak perlu membeli tiket lagi jika ingin mengganti jalur.
LRT merupakan sebuah sistem. Kereta LRT Kuala Lumpur memiliki serangkaian gerbong yang berjalan diatas jalur rel. hanya saja, lintasan LRT tidak melintang ditengah jalan namun melayang di awang-awang (elevated rail). Ada tiga jalur (laluan) untuk LRT, yakni Laluan Ampang, Sri Petaling, dan Kelana Jaya. LRT menghubungkan pusat kota Kuala Lumpur dengan daerah-daerah di kawasan metropolitannya.
KTM (Kereta Tanah Melayu) Komuter merupakan kereta api jarak dekat yang tidak terintegrasi dengan LRT dan monorel. Tiket bisa di beli dari vending machineatau loket petugas di stasiun. Sementara itu, KLIA Expres dan KLIA Transit lebih didedikasikan sebagai alat transportasi dari dan ke Bandara, baik KLIA maupun KLIA 2 Airport. Kereta dan lintasannya sama, hanya saja KLIA Transit memiliki tiga stasiun perhentian di Bandar Tasik Selatan, Putrajaya dan Salak Tinggi. Interior di dalam kereta sungguh elegan, dilengkapi dengan fasislitas Wifi Gratis yang menambah kenyamanan pengguna. Tiket dapat dibeli dari loket petugas.
Ada banyak bus di Kuala Lumpur mulai dari bus dalam kota, hop on hop off, bus bandara, bus antar kota sampai dengan bus antar Negara. Bus untuk berkeliling kota yang terkenal di Kuala Lumpur yaitu bus RapidKL dan Go-KL. Bus RapidKL banyak diminati oleh masyarakat karena rute dan armada yang dimiliki cukup banyak serta jadwal berangkat yang tepat waktu. Pembayaran dilakukan didalam bus dengan memasukan uang pas ke kotak kotak kecil di samping supir. Sedangkan bus Go-KL tidak dipungut biaya, sehingga peminat bus ini sangat banyak. Tidak hanya di kalangan turis, tapi juga masyarakat. Selain itu ada juga bus kota yang lebih sederhana, namanya Metrobus.
Pelayanan transportasi publik yang bagus ini merupakan sebuah upaya pembangunan Malaysia yang visioner. Melihat kemajuan yang begitu cepat dalam pembangunan Kuala Lumpur khususnya transportasi publik nyata sekali bahwa Kuala Lumpur sudah siap menjadi daerah tujuan wisata utama di Asia, terutama di Asia Tenggara. Dari Negara Malaysia, kita bisa mengambil pelajaran dan menjadikannya contoh untuk memperbaiki sistem transportasi publik di Negara kita yang masih jauh dari kenyamanan dan kemudahan.