SuaraJakarta.co, JAKARTA – Masa libur panjang adalah saat-saat yang paling ditunggu oleh anak-anak. Apalagi jika dinikmati dengan berlibur bersama keluarga tercinta. Tapi tahukah Anda bahwa setiap masa libur datang ada anak-anak yang hanya bisa bermimpi bisa jalan-jalan ke tempat anak-anak orang mampu. Ya merekalah anak-anak yatim yang hidup tanpa ayah dan ibu yang selalu berharap mimpi itu bisa dicapai di setiap liburan datang.
Al Azhar Peduli Ummat melalui program myHEART for Yatim mengajak 180 peserta binaan se-Jabodetabek Study Tour ke Museum Satria Mandala dan Museum Nasional di Jakarta, Ahad (28/12/14).
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan kepada anak yatim peserta myHEART mengenai sejarah perjuangan kemerdakaan dan kekayaan budaya yang ada di Indonesia.
Dalam kunjungan ke Museum Satria Mandala, peserta myHEART diajak mengenal dan memahami pengorbanan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Mereka juga dikenali dengan perlengkapan senjata TNI baik darat, laut hingga udara yang digunakan saat berperang dengan penjajah dulu.
“Kami percaya bahwa memberikan kesempatan kepada anak-anak yatim myHEART untuk belajar ke tempat-tempat sarat edukasi seperti museum ini bisa memupuk semangat mereka untuk membangun rasa percaya diri. Biar anak-anak yatim tahu bahwa mereka itu sejajar dengan semua anak-anak di dunia”, ucap Ust Lias Matalih koordiantor program myHEART for Yatim.
Saat kunjungan ke Museum Nasional, datang bule Prancis dengan nama Islam Nurdin, yang ternyata guru olahraga di sekolah menengah di Perancis tampak menikmati acara perlombaan mewarnai yang diadakan oleh panitia. Nurdin mengaku tertarik dengan myHEART for Yatim, disaat para keluarga sibuk dengan urusan liburan anaknya masing-masing, masih ada yang peduli dengan masa liburan anak yatim dhuafa. Dia juga memberikan beberapa cindera mata untuk diberikan kepada yatim binaan yang menjadi juara dalam perlombaan mewarnai.