SuaraJakarta.co, JAKARTA – Melambatnya iklim ekonomi yang terjadi belakangan ini, mengakibatkan kian menjamurnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jakarta.
Meskipun demikian, terbatasnya jumlah lahan untuk berdagang tak ayal menimbulkan persoalan lain, misalnya kemacetan.
Sehingga, upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru di sektor non-formil pun menjadi terkendala.
Oleh karena itu, Wakil Gubernur Sandiaga mendorong agar pembangunan jalur bawah tanah MRT Jakarta pada fase kedua, dapat menjadi sarana penciptaan lapangan kerja.
“Ke depan pembangunan di Jakarta diharapkan bisa menyatukan warga, menciptakan lapangan kerja dengan pemanfaatan ruang bawah tanah,” jelas Wagub Sandiaga saat memberikan sambutan dalam workshop bertema “Underground Government Study: MRT Jakarta” di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (6/12).
“Satu lagi yang ada di benak Pak Anies dan saya adalah bagaimana underground ini bisa berpihak pada usaha kecil sehingga penciptaan lapangan kerja itu tinggi. Jadi UMKM, ekonomi kreatif bisa mengisi ruang-ruang bawah tanah,” terang Sandiaga.
Tidak hanya bermanfaat untuk ekonomi, ruang bawah tanah MRT juga harus dimanfaatkan untuk kepentingan sosial.
Wagub berharap ruang bawah MRT nantinya akan menjadi ruang berinteraksi untuk menyatukan warga Jakarta.
“Juga bagaimana integrasi dengan moda transportasi yg lain. Dan juga ada konsep TOD. How we create Transit Oriented Development. Kita ingin mendorong agar pemilik pemilik gedung (kantor) agar terintegrasi (dengan MRT),” tuturnya lebih lanjut.
Selain aspek ekonomi dan sosial, Wagub juga menegaskan pentingnya aspek kesehatan dalam pemanfaatan ruang bawah tanah. Ia menyebut harus ada langkah antisipatif terkait masalah kesehatan yang bisa terjadi di ruang bawah tanah seperti kontaminasi udara. (RDB)