SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kabut asap telah sampai di Jakarta. Hal tersebut sebagaimana pantauan satelit cuaca Himawari yang menandakan bahwa asap tipis saat ini menutup Laut Jawa.
“Pantauan satelit tersebut juga menunjukkan sebagian Jakarta tersapu asap tipis,” kata Sutopo, sebagaimana dikutip dari laman Republika, Sabtu (24/10).
Dalam akun twitter pribadinya @sutopo_BNPB, dirinya pun juga mengakui asap “hazy” tersebut telah masuk ke ibukota.
“Jakarta sepanjang hari tertutup kabut asap seperti hazy. Asap tipis Sumatera dan Kalimantan telah mengimbas Ibu Kota,” kata Sutopo pada Jumat (23/10)
Selain itu, dengan tidak terkendalinya kabut asap ini mengakibatkan negara-negara tetangga di Indonesia mengalami penurunan kualitas udara, seperti yang terjadi di Filipina, Malaysia, dan Singapura.
“Asap telah menyebabkan kualitas udara menurun di Filipina, Malaysia dan Singapura,” tambah Sutopo.
Untuk menjaga agar tidak sampai ke Jakarta, pihaknya mengakui operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
“Operasi pemadaman melalui udara seperti menggunakan bom air terus dilakukan, selain itu operasi pemadaman melalui darat juga terus dilakukan,” katanya.
Dia menambahkan, hingga saat ini lebih dari 43 juta jiwa penduduk di wilayah Sumatera dan Kalimantan terpapar oleh kabut asap.
“Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan,” katanya.
Data tersebut, tambah dia, dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk. BNPB juga tetap mengimbau warga menggunakan masker mengingat kualitas udara yang memburuk dan berbahaya bagi kesehatan.