Survei ARSC : Publik Inginkan Ada Lebih Dua Pasangan Capres dan Cawapres di Pemilu 2024

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Perkumpulan Kader Bangsa bersama Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis survei baru terkait peta capres-cawapres di 2024. Hasil temuan survey itu, masyarakat menginginkan adanya lebih dari dua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Terkait sosok calon presiden yang diinginkan, ada lima besar tokoh yang masuk radar public, yakni Ganjar Pranowo (26,69%), Anies Baswedan (19,18%), Prabowo Subianto (11,18%), Ridwan Kamil (7,18%), dan Airlangga Hartarto (3,59%).

“Publik menginginkan adanya pada Pilpres 2024 ada lebih dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berkontestasi,” kata Peneliti ARSC Bagus Balghi dalam paparan survey, pada Rabu (20/7/2022).

Bagus menjelaskan, survei ini mengambil sampel  1.225 responden terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih yang tercatat pada Pemilu 2019. Sampel ditentukan dengan acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error kurang lebih 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%.

“Ada 1.225 responden yang kita survei kali ini menggunakan jumlah pemilih yang ada pada Pemilu 2019. Pengambilan sampel dilakukan acak beringkat dengan margin of error kurang dari 2 persen,” ujar Bagus.

Bagus selanjutnya menjelaskan tentang simulasi pola koalisi pasangan capres dan cawapres berdasarkan simulasi tiga pasang calon, antara lain hasilnya pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo dipilih oleh 29,6% responden. Diikuti Prabowo subianto-Muhaimin Iskandar 18,4%, dan Puan Maharani-Anies Baswedan 8,7%.

“Jika diubah pasangan capres/cawapres, hasilnya Ganjar Pranowo-Erick Thohir 35,8%, Anies Baswedan-Airlangga Hartarto 25,1% responden, dan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 10,4%,” ujar Bagus.

Sementara itu jika dilakukan simulasi dua paslon, maka survei ARSC menemukan data Airlangga Hartarto – Agus Harimurti Yudhoyono dipilih 24,4% responden  diikuti Prabowo Subianto – Puan Maharani 17,7%.  Sisanya menjawab Tidak Tahu 34,2%,  Tidak Jawab 23,7%.

Bagus menambahkan bahwa public menilai kombinasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dinilai ideal adalah sosok pimpinan partai politik dan sosok populer. Pasangan ideal ini dianggap sebagai representasi dari keseimbangan antara kebutuhan dukungan partai politik dan dukungan publik.

Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho menyatakan dukungan publik atas kombinasi capres cawapres 2024 yang berisikan figur pemegang otoritas politik partai dan figur yang kuat secara popularitas menjadi titik tengah untuk mempertemukan aspirasi politik partai dengan publik.

“Kesadaran memperkuat institusi partai politik penting, tapi di saat yang sama partisipasi atau dukungan publik tetap menjadi acuan. Kolaborasi keduanya menjadi titik tengah yang dibutuhkan bangsa ini untuk penguatan institusi politik dan demokrasi Indonesia menjelang dan paska 2024 nanti,” ungkap Dimas.[*]

Related Articles

Latest Articles