SuaraJakarta.co, JAKARTA – Banyak kasus Guru Ngaji dengan berbagai aliran tumbuh massif di masyarakat, bahkan tak malu-malu guru ngaji tersebut mengaku dirinya adalah sosok nabi yang diutus Tuhan.
Dengan model kemasan ubud-ubud di kepala dan berbagai atribut, guru ngaji yang mengaku Nabi tersebut menjelma bak seorang ulama besar.
Menanggapi hal ini, Ustadz H. Ziyad Ali Ahmad kepada suarajakarta.co, mengatakan kasus tersebut harus menjadi perhatian bagi masyarakat dalam memberikan pendidikan rohani, terutama pemahaman nilai agama bagi hal ini tentunya perlu kehatian bagi masyarakat dalam memberikan pendidikan rohani terutama pemahaman nilai agama bagi anak, ucap Ust H. Ziyad Ali Ahmad dari Depok dalam tauziahnya di Mushollah Nurul Muhibbin di acara ‘Menyambut Tahun Baru Islam’ di RW 06 di Jalan Laksana B1 Kelurahan Kartini.
“Tokoh masyarakat, khususnya LMK dapat bersinergi bersama pemerintah dalam mengantisipasi tumbuhnya metode aliran agama yang muncul termasuk Agama Islam,”tambah Ziyad di Musholla Nurul Muhibbin dalam acara ‘Menyambut Tahun Baru Islam’ di RW 06 jalan Laksana B1 Kelurahan Kartini, Sabtu (17/10).
Dalam kesempatan yang sama, dengan didampingi Lurah Kartini Leo Tantino, Camat Sawah Besar Maratua Sitorus mengatakan Kelurahan Kartini di Sawah Besar haruslah mendapat perhatian dalam hal agama. Hal itu mengingat masyarakat di daerah tersebut begitu padat dan majemuk secara kultur sosial.
“Ini tentunya mengantisipasi isu agama atau aliran yang beragam dan sangat rentan, yang dalam perkembangannya sangat pesat baik Agama Islam maupun agama lain yang berwujud sekte,” jelas Maratua kepada suarajakarta.co.
Oleh karena itu, menurut Maratua, informasi aktual kepada masyarakat, terus disampaikan melalui para Ahli Agama dan para Ustadz dalam memberikan pandangan hidup religius kepada masyarakat setempat.