Sempat Drop, Habibie Dapatkan Penanganan Kesehatan Terbaik di Muenchen Jerman

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Institusi Pendidikan The Habibie Center menjelaskan perihal kondisi kesehatan terkini dari Presiden RI-3, Burhanuddin Jusuf Habibie, atau yang dikenal dengan sebutan Bapak Habibie.

Sempat dikabarkan mengalami penurunan kondisi kesehatan karena kelelahan, The Habibie Center menjelaskan bahwa Habibie mendapatkan penanganan tenaga kesehatan terbaik di München.

“Bapak B.J.Habibie dalam keadaan yang cukup baik serta bersemangat dalam menjalani seluruh rangkaian pemeriksaan,” jelasnya dalam rilis yang dimuat di laman fanpage The Habibie Center, Sabtu (3/3) malam waktu Indonesia.

Sekaligus, Habibie Center juga meminta masyarakat untuk tidak mempercayai serta menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan selalu mendasarkan informasi terkait perkembangan kesehatan Bapak B.J.Habibie pada seluruh media sosial dan siaran pers resmi The Habibie Center.

Dikutip dari laman Tribunnews, Minggu (4/3), Sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto menjelaskan, sebelumnya, pada Kamis(1/3) lalu sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 14.00 waktu Muenchen, dirinya sempat berbicara melalui sambungan telepon dengan Habibie.

“Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa,” kata Rubijanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu(3/3/2018).

Setelah mengalami sesak nafas itu, Habibie dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen.Tim dokter langsung memeriksa kondisi Habibie.

Akibat kebocoran klep jantung itu, terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter, sehingga Habibie terasa sulit bernapas.

“Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas,” ujarnya.

Berdasarkan analisa dokter, Habibie harus segera menjalani operasi jantung atau dapat dilakukan pengobatan dan tindakan dengan cara yang lebih canggih.

Habibie, kata Rubijanto, memilih untuk menjalani tindakan dengan menggunakan metode yang lebih canggih.

Pada Jumat kemarin, tim dokter melakukan pemasangan kateter dari mulut. Itu dilakukan untuk mengetahui persisnya kebocoran klep jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat untuk ditempuh.

Menurut Rubijanto, Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi jantung di Muenchen dapat dihadiri dan disaksikan oleh paling tidak dua dokter spesialis ahli jantung dari Indonesia dan satu personel tambahan Paspampres.

Related Articles

Latest Articles