Sebanyak 1,3 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek Selama 18-26 Desember, Turun 6,5 Persen

SuaraJakartaCo – Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf memantau kondisi arus lalu lintas Natal di beberapa ruas tol melalui Command Center Jasa Marga di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (26/12/2024).

Menurut Aminuddin, arus kendaraan selama periode 18 hingga 26 Desember 2024 terpantau aman dan terkendali, dengan total kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek mencapai 1,3 juta unit. “Sebanyak 1,3 juta kendaraan telah keluar dari Jakarta menuju berbagai arah, seperti selatan ke Ciawi, timur ke Trans Jawa dan Bandung, serta barat ke Merak,” ungkap Aminuddin kepada media.

Ia juga menambahkan bahwa jumlah kendaraan yang tercatat pada masa libur Natal tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini membuat kecepatan rata-rata dan waktu perjalanan pengendara menjadi lebih stabil.

“Kondisi lalu lintas sangat lancar. Pengemudi dapat berkendara dengan kecepatan yang optimal. Meski begitu, kami tetap mengimbau para pengguna jalan agar selalu berhati-hati, waspada, dan memanfaatkan rest area jika lelah. Fasilitas di rest area, termasuk yang disediakan oleh Pertamina, telah lengkap untuk mendukung kebutuhan para pemudik,” jelasnya.

Sementara itu, Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, menegaskan bahwa jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek selama libur Natal tahun ini mengalami penurunan sebesar 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Puncak arus libur Natal terjadi pada 21 Desember 2024. Selama periode 18-25 Desember, total kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama mencapai 1.332.807 unit. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencatat sekitar 1,4 juta kendaraan,” papar Lisye.

Lisye menduga penurunan jumlah kendaraan ini disebabkan oleh distribusi lalu lintas yang lebih merata. “Kami masih melakukan evaluasi, tetapi pantauan menunjukkan bahwa pergerakan kendaraan tidak hanya terfokus di empat gerbang utama, melainkan tersebar lebih luas. Ini menjadi salah satu asumsi awal kami mengenai penurunan angka kendaraan,” tutup Lisye.

Related Articles

Latest Articles