SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua relawan #LawanAhok, Tegar Putuhena, menilai bahwa Gubernur DKI Ahok telah mengerahkan kekuatan bersenjata untuk menghadapai masyarakat sipil saat penggusuran Kampung Pulo. Hal tersebut, menurut Tegar, adalah bagian dari tindakan otoriter yang wajib dilawan.
“Ahok telah mengerahkan kekuatan bersenjata secara berlebihan untuk menghadapi masyarakat sipil tak bersenjata adalah tindakan otoriter yang wajib dilawan,” katanya di Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman Inilah, Senin (24/8/2015).
Ia menjelaskan, sudah ada ratusan orang yang mendaftarkan diri sebagai relawan dan bersedia mendirikan posko di wilayahnya masing-masing sejak dideklarasikannya #LawanAhok pada Sabtu (21/8) kemarin.
Menurut dia, relawan bersedia mendirikan posko seperti di Rawamangun, Cililitan, Cilosari, Condet, dan tempat-tempat lain yang masih diinventarisasi. “Seluruh Jakarta akan kami bentuk posko, Ahok harus sadar bahwa lawannya lebih banyak dari yang dia kira,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya rencana akan melakukan wisata budaya ke kediaman Ahok pada Jumat besok (28/8) untuk mengajak Ahok kembali ke jalan yang benar.
Tegar mengatakan, kegiatan akan diawali dengan sholat Jumat berjamaah bertindak sebagai khatib Dr. Sujana Sulaiman dan ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Beni Pramula, yang akan memimpin doa. Ada atraksi barongsai, ondel-ondel dan silat betawi.
Selain itu, akan hadir juga tokoh-tokoh nasional serta sejumlah aktifis lintas agama dan suku. Hingga saat ini, sudah ada ribuan aktifis mahasiswa dan ormas yang mengkonfirmasi akan hadir.