Warga Kampung Pulo Digusur Karena Tinggal di Bantaran Kali, Kok Ahok Biarkan Rumahnya Berdiri di Pantai Mutiara?

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sejarawan JJ Rizal mempertanyakan sikap Ahok sebagai Gubernur DKI yang menggusur masyarakat miskin di Kampung Pulo, Jatinegara, siang ini (20/8). Pasalnya, sikap Ahok tersebut dinilai tidak memiliki rasa kemanusiaan dan hadir sebagai aktor kekerasan yang penuh prasangka.

“Dalam konteks Kampung Pulo, Ahok itu tumpul kemanusiaannya dan hadir sebagai aktor kekerasan dan prasangka,” tulisnya di akun twitter @JJRizal (20/8).

Alumnus Fakultas Sastra Universitas Indonesia tersebut juga menilai Ahok tidak konsisten dalam menggusur warga Kampung Pulo yang didasarkan pada alasan tinggal di lahan hijau atau resapan air. Pasalnya, Ahok pun, menurutnya, juga tinggal di lingkungan Pantai Mutiara.

“Kawasan Pantai Mutiara itu kawasan yang 860 ha diperuntukkan bagi hutan bakau dan resapan. Tapi, kok Ahok belaga gak tahu dan berdosa tinggal di sana”, jelas Rizal.

Sejarawan keturunan Betawi ini menilai Ahok sengaja dan pura-pura tidak tahu lahan di Pantai Mutiara tersebut adalah daerah resapan hijau. Lahan tersebut dinilainya penuh peruntungan dan lupa akan sejarah Jakarta.

“Ahok gak bakal gusur rumahnya di Pantai Mutiara meski melanggar peruntukan, karena dia anggap itu rumah hoki dan dia gak tau sejarah ruang Jakarta,”tegas Rizal.

Sebagaimana diketahui, pagi tadi, Ahok menggusur ratusan warga Kampung Pulo dikarenakan tidak mau pindah ke rumah susun (rusun) yang telah disediakan oleh Pemprov DKI. Ahok berdalih warga tersebut tinggal di bantaran kali dan menjadi penyebab banjir di Jakarta selama ini. Akibat dari penggusuran tersebut, tercatat ada 5 warga yang tewas karena bentrok dengan Satpol PP.

Related Articles

Latest Articles