SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, alasan utama pihaknya batal mengusulkan menaikkan tarif Bus TransJakarta, lantaran tidak ingin para penumpang yang sudah nyaman menggunakan transportasi umum, terpaksa pindah ke kendaraan pribadi.
“Jangan sampai masyarakat balik lagi naik sepeda motor,” ujar Jokow di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Karena itu, Jokowi kembali melakukan perhitungan berapa biaya yang proporsional untuk Bus TransJakarta, sehingga tidak membebani masyarakat.
“Pokoknya kami hanya ingin setelah kalkulasi, rapat lagi, plus-minus, kami mendorong masyarakat naik transportasi massal. Jangan sampai masyarakat balik lagi naik motor. Kami tidak mau mundur lagi,” ucap Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengumumkan hasil usulan kenaikan tarif yang dibahas antara Pemprov DKI, Dewan Transportasi Kota Jakarta, dan Organisasi Angkutan Darat DKI.
Namun, Bus Transjakarta yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) juga ikut naik. Menurut Jokowi, kenaikan tarif Bus TransJakarta adalah dampak tidak lansung dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Kan banyak komponen lain,” ujar Jokowi di Balai Kota, Selasa (25/6/2013).
Komponen lain yang dimaksud Jokowi adalah biaya awak bus, biaya perawatan bus seperti ganti oli mesin, penggantian suku cadang, dan pemeliharan badan bus.
“Pegawai (upah) juga harus diperhatikan. Semuanya,” ucap Jokowi.
Sumber: Tribunnews