SuaraJakarta.co, JAKARTA – Lembaga Survei LSI Denny JA merilis hasil risetnya terbaru mengenai elektabilitas tiga pasang kandidat Pilkada DKI.
Secara mengejutkan, paslon Ahok-Djarot berpotensi tidak lolos putaran kedua karena memiliki tingkat elektabilitas terendah dibandingkan dua kandidat lainnya, yaitu Agus-Sylvi dan Anies-Sandi. Paslon yang diusung PDIP, Golkar, dan Nasdem tersebut merosot karena tersandung status tersangka oleh kepolisian.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan survey yang dilakukan pada 31 Oktober – 5 November 2016 tersebut memang dilakukan sebelum penetapan tersangka.
Namun, 440 responden yang terlibat sudah ditanya perihal dukungan ‘jika Ahok menjadi tersangka’ kasus dugaan penistaan agama. Hasilnya, elektabilitas Ahok turun dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen.
“Sebelum Ahok tersangka, elektabilitas di angka 24,6 persen dan setelah menjadi tersangka hanya di angka 10,6 persen untuk pertanyaan terbuka, dan 11,50 persen untuk pertanyaan tertutup,” kata Ardian, dalam jumpa pers di kantor LSI Denny JA di Jalan Pemuda, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).
Dia menjelaskan, metode pertanyaan terbuka ialah menanyakan bagaimana dukungan terhadap Ahok jika jadi tersangka tanpa menyebutkan nama cagub dan cawagub dari kandidat lainnya. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang disertai nama kandidat.
“Hasilnya, dukungan Ahok sama-sama turun di dua metode itu. Untuk pertanyaan terbuka suara Ahok turun ke 10,60 persen, dan untuk pertanyaan tertutup turun ke 11,50 persen, dari 24,60 persen,” ujar Ardian.
Sebenarnya, lanjut Ardian, sebelum Ahok tersangka, dari survei pihaknya, tren dukungan untuk pasangan Ahok-Djarot sudah mengalami penurunan. Pada Maret 2016, pasangan Ahok-Djarot elektabilitasnya masih 59,3 persen. Namun, terus menurun.
Pada Juli 2016, elektabitas Ahok-Djarot 49,1 persen, Oktober 31,4 persen, dan November 24,6 persen. Berbeda dengan Ahok-Djarot, dua pasangan calon lainnya mendapat limpahan dukungan dari yang meninggalkan Ahok-Djarot.
Elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murnisebelum Ahok tersangka, berada di 20,90 persen. Namun, setelah Ahok menjadi tersangka dukungan Agus-Sylvi mengalami peningkatan 30,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 32,30 persen (pertanyaan tertutup).
Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dari yang sebelum Ahok tersangka 20,00 persen, setelah Ahok menjadi tersangka meningkat menjadi 31,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 31,10 persen (pertanyaan tertutup).
Dari hasil survey ini, dapat dipastikan bahwa, elektabilitas Ahok-Djarot kian jelang hari H pilkada, kian merosot. Hal itu karena ormas Islam akan terus mengawal status tersangka tersebut hingga ditahan oleh pihak kepolisian atas dugaan kasus penistaan agama. (RDB)