SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno berkomitmen untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Salah satu aspek tersebut adalah membatasi perilaku melanggar hukum, termasuk tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Hal itu sebagaimana ditunjukkan oleh sikap positif Sandiaga Uno untuk tidak lagi melibatkan keluarganya, termasuk saudara kandung, Indra Uno, dalam gerakan pemberdayaan ekonomi masyarakat bernama, One Kecamatan One Center (OK-OCE).
“Kami commit bahwa ini adalah sebuah gerakan dan Anies – Sandi, tidak boleh ada potensi untuk nepotisme, kesepakatannya, mulai kami berdinas, tidak boleh ada lagi di Mas Indra,” kata Sandi di Jakarta Selatan, Rabu, (11/10).
Wakil Gubernur yang diusung PKS-Gerindra ini sekaligus juga berterima kasih kepada Indra Uno atas dedikasinya membangun gerakan tersebut hingga memiliki peserta lebih dari 25.000 orang.
“Walaupun tidak ada persinggungan yang langsung dan tidak menerima dana dari APBD, sebagai tata kelola yang baik kita sadari best practice ini harus dipilih di antara mereka yang tidak ada hubungan keluarga dengan saya,” jelasnya.
Sandiaga menambahkan selama masa kampanye yang berlangsung sejak 206 kemarin, Gerakan OK-OCE ini telah melibatkan lebih dari 300 pelatih motivator sebagai bukti nyata bekerja untuk warga Jakarta.
“Ini bukan program dan OK OCE ini adalah memberikan lahan usaha dan akses terhadap financial capital dan permodalan kepada para pengusaha. Targetnya 200.000 pengusaha yang akan hadir di sini,” kata Sandi.
Sehingga, tugas pemerintah, khususnya Pemprov DKI, ke depan adalah memberi fasilitasi, bukan memberikan program OK OCE.
“Ini gerakan milik masyarakat dan akan bergulir dengan sendirinya lewat sebuah persandingan yang harmonis antara dunia usaha dan kegiatan kewirausahaan dan UMKM,” katanya. (RDB)