SuaraJakarta.co, JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi PKS Nasir Djamil menegaskan apa yang dilakukan Muhammad Nadir Umar anggota DPRD fraksi PKS Pasuruan Jawa Timur, sama sekali tidak terkait dengan jaringan terorisme apalagi kemudian dikaitkan dengan ISIS, tetapi ini soal administrasi.
“Setahu saya bahwa beliau (Umar, red) selain menjadi anggota DPRD juga dalam waktu-waktu luangnya juga digunakan untuk membimbing jamaah haji dan umroh. Jadi kunjungan ke Turki itu kan memang mudah ke sana dan kunjungan ke Lebanon itu kan sesuatu yang beliau tidak tahu kalau harus mengurus Visa dan lain sebagainya,” jelas Nasir Djamil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/4).
Sehingga, Nasir mengklarifikasi bahwa Umar tidak ada kaitannya dengan isu-isu terorisme, seperti yang dilansir sejumlah media.
“Terkait dengan penahanan Umar oleh Densus 88, kami menghargai apa yang dilakukan oleh Densus, dan barangkali ini sebagai bentuk klarifikasi, tentu saja semuanya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dan juga tetap mengedepankan hak-hal manusia serta praduga tak bersalah,” jelas wakil rakyat PKS dari Aceh ini.
Anggota Komisi Hukum DPR RI ini pun menjelaskan bahwa kondisi Umar saat ini kondisinya sehat.
“Tentu saja kami mengatakan menghargai dan mudah-mudahan dalam waktu satu atau dua hari ini beliau sudah bisa kembali beraktifitas sebagai anggota legislatif di Pasuruan,” jelas Nasir.
Sebelumnya, Muhammad Nadir Umar, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, dibekuk Tim Densus 88 Polda Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017) petang.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dijemput Tim Densus di Terminal T2 Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 15.21 WIB.
Ia diamankan usai turun dari pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan XT 327 rute Kuala Lumpur-Surabaya. (RDB)