SuaraJakarta.co, JAKARTA – Satu lagi penantang Ahok di Pilkada DKI 2017. Kali ini, penantang Ahok adalah kepala daerah berprestasi, berlatar belakang Jawa, dan dikenal sangat dekat dengan masyarakat.
Dialah Bupati Bojonegoro Suyoto atau lebih akrab dipanggil Kang Yoto. Untuk serius melawan Ahok, Kang Yoto mengaku sudah mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada di Jakarta. Hal ini ia ungkapkan saat melakukan dialog bersama warga Bantaran Kali Ciliwung di Jalan Kemuning 4B RT 12 RW 06, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (26/6).
“Saya harus mengenal dan mendengar. Dan saya bersyukur karena tadi dapat cerita yang cukup lengkap tentang Sungai Ciliwung, baik sejarahnya maupun bagaimana perilaku orang di sekitar ciliwung,” kata Bakal Calon Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut sebagaimana dikutip dari laman Republika, Minggu (26/6).
Hasil dialog dengan beberapa warga Jakarta tersebut, menurut dia, menjadi poin penting jika seandainya ia mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Jakarta. “Nantinya itu jelas apa yang harus dilakukan dalam rangka menata Ciliwung dengan tetap menghormati hak-hak lokalnya,” ujar dia menjelaskan.
Selain mempelajari Jakarta lewat warga bantaran sungai Ciliwung tersebut, ia juga mengaku telah mempelajari warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. “Ya saya mempelajari Luar Batang, yang ektrim-ekstrim yang susah-susah lah kita pelajari,” ujar dia.
Tidak hanya itu, bupati yang dikenal dengan ‘politik sukarelanya’-nya tersebut juga mengaku telah mempelajari hal-hal yang kasat mata, seperti masalah trasportasi, infrastruktur, angkutan bus, dan proyek MRT.
“Kemudian saya juga belajar bagaimana pengelolaan taman, bagaimana pengelolaan good government-nya di sini,” ucap Kang Yoto.
Meskipun telah banyak memelajari persoalan Jakarta, namun hingga kini, bupati yang diusung oleh PAN saat maju Pilbup Bojonegoro tersebut, belum mendapatkan secara resmi dukungan dari partai manapun, termasuk dari PAN sendiri. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan baru sebatas menyampaikan kepada publik tentang profil kadernya tersebut dan masih membutuhkan hasil survey untuk melihat elektabilitas Suyoto.
“Suyoto itu hebat lho. Dia bangun jalan harusnya tanah harga Rp 1 juta per meter. Karena rakyat diajak musyawarah mufakat, justru rakyatnya yang kasih ke dia,” ujar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/5/2016).
“Pemerintah enggak bayar (tanah). Itu kan karena rakyat ada kepercayaan ke Suyoto lewat musyawarah mufakat,” kata Zulkfili.
Zulkifli mengaku masih harus melakukan survei elektabilitas Suyoto di Jakarta. Namun, PAN serius berupaya mencalonkan Suyoto pada Pilkada DKI 2017.