SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sikap PDI Perjuangan untuk tidak mengajukan Ahok di Pilkada DKI 2017, tampaknya belum pasti. Hal itu terbukti dari penyataan dari Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira saat menjadi pembicara diskusi di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Cikini, Jakarta, Sabtu (12/3).
“Semua terbuka untuk semua pihak. Kalau Pak Ahok kan sudah pilih jalur perseorangan. Nah, siapa tahu Pak Ahok batal, kan itu pilihan beliau,” tambah Andreas.
Diketahui, DPP PDI Perjuangan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) bernomor 1335/N/DPP/10/2016 yang keluar per tanggal 11 Maret 2016. SE tersebut ditandatangani oleh Ketua DPP Bambang D.H dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristyanto.
Dalam SE tersebut ditegaskan bahwa Gubernur Ahok dan Wagub Djarot Saiful Hidayat sampai saat ini masih menjabat dan diusung oleh PDI Perjuangan.
“Oleh karena itu, PDI Perjuangan komitmen untuk mendukung jalannya roda pemerintahan di DKI Jakarta sampai dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta,” tulis SE tersebut.
Oleh karena itu, Andreas menegaskan agar seluruh kader Banteng di DKI Jakarta tidak memberikan komentar politik apapun yang menyangkut Pilkada sehingga dapat membuat situasi menjadi terpolarisasi secara politik.
“Kita beri kesempatan kepada Pak Ahok dan Pak Djarot untuk melaksanakan tugas pemerintah di DKI sampai akhir masa jabatan dengan baik. Ini akan berimbas dan menguntungkan masyarakat. Karena mereka berdua itu sekarang adalah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI,” kata Andreas.
Lalu, apakah ini artinya PDIP masih berharap pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat bisa maju di Pilgub DKI 2017 mendatang? Meski Ahok telah memilih akan maju lewat jalur independen?
“Selama ini kita berharap mereka menjalankan tugas dengan baik. Untuk itu ke depan, itu masih masih mekanisme penjaringan dan penyaringan,” kata Andreas.