Mengingat Perkataan Jokowi di 2014: Mau Ngomong Sekasar Apapun, Tidak akan Marah Saya

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Saat masih dalam kontestasi pemilihan presiden 2014, Presiden Jokowi saat itu mengatakan bahwa dirinya tidak alergi dengan kritik. Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan mengatakan kritikan pedas yang sering ditujukan pada dirinya adalah hal yang biasa.

Demikian disampaikan Jokowi saat menanggapi pertanyaan dari salah seorang blogger politik, sebagaimana terekam di acara Wide Shot Metro TV pada 26 Juni 2014

“Saya sebagai blogger politik, saya sangat takut dengan pemerintah yang represif oleh blogger-blogger yang berani menyuarakan pendapatnya mengenai pemerintah. Saya ingin tahu bagaimana Bapak nanti membuat kita merasa aman kalau bapak nanti menjadi Presiden? Dan bagaimana Bapak nanti menanggapi masyarakat netizen yang mengkritisi Bapak? Karena kita yakin pasti Bapak tidak sempurna banyak kebijakan yang tidak kita setuju tapi kita akan terus mengkritisi hal itu, bagaimana Bapak menghadapi itu?”, tanya salah seorang blogger

“Kalau itu (kritik) berkaitan dengan keamanan negara, kalau itu membuat sebuah keresahan, menurut saya bisa dilakukan (blokir). Tetapi, kalau hanya hal-hal yang berkaitan dengan saling mengkritik, kritikan yang pedas, saya kira tidak masalah. Saya juga ke masyarakat, ada yang teriak-teriak, biasa saja. Apalagi di sosial media, gak masalah. Mau ngomong sekasar apapun, gak akan marah saya. Saya akan pakai sebagai koreksi,” jawab Jokowi.

Sehingga, sudah semestinya Presiden Jokowi mengingatkan kembali Kapolri Jend Badrodin Haiti untuk mencabut SE/06/X/2015 tentang Ujaran Kebencian.  Oleh karena, hal tersebut bertentangan dengan semangat Presiden Jokowi untuk memberikan ruang kebebasan berpendapat di muka umum.

 

 

 

Related Articles

Latest Articles