SuaraJakarta.co, JAKARTA – Program Transmigrasi telah melahirkan berbagai kisah sukses masyarakat dalam meraih impiannya. Di era sekarang ini, para transmigran di Indonesia mampu membuktikan bahwa mereka bukanlah kalangan orang yang terpinggirkan, melainkan masyarakat yang berpikiran maju. Sebab, Transmigrasi kini mampu menjadi salah satu program penggerak roda pembangunan di tanah air.
Pada tahun ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kembali mengadakan pemilihan Transmigran Teladan dan Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan Tahun 2016. Penganugerahan ini merupakan bentuk apresiasi kepada para insan yang telah membantu mensukseskan program transmigrasi, khususnya para Transmigran dan Pembina permukiman Transmigrasi di seluruh Indonesia.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, mengatakan, pemberian pengharagaan kepada para Transmigran itu guna memberikan penghargaan sekaligus pengakuan atas keteladanan para transmigran dan para pembina permukiman transmigrasi. Pasalnya, peran pembina sangat penting dalam mempercepat keberhasilan kemandirian lokasi transmigrasi.
“Pemberian penghargaan seperti ini jangan sampai berhenti hanya sampai pada selesainya acara hari ini, tetapi diharapkan dapat menjadi pendorong peningkatan motivasi para transmigran dan petugas pembina permukiman transmigrasi yang ada di daerah lain untuk meningkatkan prestasi dan kinerjanya,” ungkap Menteri Eko, dalam acara Pemberian Penghargaan dan Audiensi Transmigrasi Teladan dan Pembina Pemukiman Transmigrasi, di kantor Kemendes PDTT, Senin (15/9/2010).
Eko menjelaskan, fakta menunjukkan bahwa penyelengaraan transmigrasi selama ini telah memberikan manfaat yang besar bagi tumbuh berkembangnya wilayah potensial di tanah air menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru di beberapa daerah telah mendorong terbentuknya kota-kota baru menjadi 2 Ibukota Provinsi, 104 Ibukota Kabupaten, 385 Kecamatan dan lebih dari 1.185 Desa.
“Desa-desa definitif tersebut membangun dan mempercepat tumbuhnya desa-desa mandiri, mengintegrasikan desa-desa dalam kawasan transmigrasi menjadi desa yang mandiri dan maju,” bebernya.
Melalui program dan kegiatannya, lanjut Eko, transmigrasi secara sistimatis dan berkelanjutan berhasil mensinergikan potensi sumberdaya alam dan tenaga kerja produktif menjadi kekuatan nyata yang mendorong terciptanya ketahanan pangan, berkembangnya kehidupan ekonomi kerakyatan.
“Kondisi itu tentu sangat membantu dalam menciptakan kesempatan kerja dan peluang kewirausahaan dan pengentasan kemiskinan sekaligus penataan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang,” katanya.
“Dengan program pemberian aset produksi berupa tanah bersertifikat hak milik untuk masyarakat miskin telah meneguhkan bahwa transmigrasi berperan nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendukung utama program nasional reforma agrarian,” tambah Eko.
Eko menyatakan, pihaknya ke depan akan menjalin kerjasama dengan beberapa lintas sektor seperti BUMN, BULOG, dan pemerintah daerah untuk membantu memasarkan produk dari setiap kawasan transmigrasi di Indonesia. “Kita sedang menyusun model kerjasama dengan ssejumlah BUMN itu untuk ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kawasan transmigrasi,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Roosari Tyas Wardhani, mengatakan, Pemilihan Transmigran Teladan dan Pembina permukiman Transmigrasi ini telah melalui proses yang panjang. Pihaknya telah memilih 25 calon Transmigran Teladan dan Pembina Permukiman Kawasan Transmigrasi.
“Penentuan pemenang Transmigrasi Tauladan harus memenuhi beberap aspek penilian. Diantaranya, aspek pendidikan, kesehatan, partisipasi masyarakat dan ekonomi. Sedangkan untuk Pembinan Permukiman Transmigrasi, dinilai dari aspek kompetensi,kepemimpinan, pelaksanaan tugas dan keberhasilan tugas,” urai Roosari.
Dalam acara tersebut, Kemendes PDTT mengumumkan para transmigran dan Pembina kawasan transmigrasi terpilih. Diantranya, untuk kategori Transmigran Teladan juara 1 diraih oleh Munaksan dari Provinsi Sulawesi Tengah, juara 2 Munjung dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, juara 3 Disro dari Provinsi Sumatera Selatan, juara harapan 1 Maryono Adi Putro Provinsi Kalimantan Utara, harapan 2 Yohanes Umbu Provinsi Nusa Tenggara Timur, harapan 3 I Gusti Alit Provinsi Maluku.
Untuk kategori pembina permukiman transmigrasi teladan juara 1 diraih oleh Firman Hidayat Provinsi Kalimantan Utara, juara 2 Handri Yanto Provinsi Kalimantan Barat, juara 3 Moh Arifin Provinsi Sulawesi Selatan, juara harapan 1 Akhmad Provinsi Nusa Tenggara Barat, harapan 2 Muhamad Soewakil Provinsi Maluku, harapan 3 Christophel Altadapi Surangku Provinsi Sulawesi Tengah.