SuaraJakarta.co, Jakarta – Kongres Keluarga Indonesia yang digelar oleh Bidang Perempuan PKS pada 17 Juli 2012 di Hotel Grand Sahid Jakarta dengan tema “Keluarga Berkualitas, Solusi Permasalahan Bangsa” telah berlangsung dengan sukses. Kongres untuk yang bertujuan menyamakan persepsi dari berbagai elemen bangsa telah diresmikan oleh Ibu Negara, Hj. Ani Susilo Bambang Yudhono.
Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar; Menteri Komunikasi dan Informasi, Ir. Tifatul Sembiring; Presiden PKS, Ustadz. Luthfi Hassan Ishaaq, dan Ketua Bidang Perempuan DPP PKS, Anis Byarwati, S.Ag, M.Si.
Dalam sambutan peresmian pembukaan kongres, Ibu Negara menyatakan bahwa keutuhan keluarga adalah pilar keutuhan bangsa. Namun di sisi lain, Ibu Negara mengkhawatirkan terjadinya kecenderungan ketidakharmonisan keluarga. Dalam konteks tersebut, Ibu Negara menyatakan, “Saya melihat terjadi pergeseran paradigma dalam masyarakat memandang tentang pernikahan. Masih banyak masyarakat yang tidak memahami pernikahan sebagai suatu yang sakral dan agung”.
PKS memberikan apresiasi yang tinggi terhadap sambutan Ibu Negara yang mengakar pada persoalan keluarga di masyarakat. “Apa yang disampaikan oleh ibu negara menunjukkan betapa beliau memahami kondisi ketahanan keluarga di tingkat akar rumput. Itulah sesungguhnya yang menjadi keprihatinan dan fakta dasar kami menyelenggarakan Kongres Keluarga Indonesia”, tegas Anis.
Kongres yang dihadiri oleh 120 peserta dan 500 peserta pada acara pembukaan tersebut diawali dengan paparan sembilan narasumber dari berbagai institusi. Yaitu Meilani Leimena Suharli, S.Sos, wakil ketua MPR; KH. Nur Ahmad, Majelis Ulama Indonesia (MUI); Ir. Tifatul Sembiring, Menkoinfo; Dr. Dewi Motik, pengusaha; Prof. Dr. Fasli Djalal, pemerhati keluarga; Krisantono, Kantor Wali Gereja Indonesia; Wikanty, Parisada Hindu Dharma Indonesia; Dr. Wahyu Hartomo, Deputi Tumbuh Kembang Anak, KPPA; Dr. Euis Sunarti, Fakultas Ekologi Manusia IPB.
Kongres ini menghasilkan rekomendasi untuk mengokohkan ketahanan keluarga Indonesia yang ditujukan pada keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Kepada institusi keluarga, kongres diantaranya, mendorong keluarga untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai pendidik pertama dan utama generasi bangsa dengan mengedepankan ajaran dan nilai-nilai luhur agama dalam rangka penunaian tujuan dan tugas penciptaan manusia.
Selain itu, kepada institusi keluarga, kongres juga mendorong untuk menjadikan ayah sebagai role model bagi anak untuk memiliki imunitas aktif terhadap berbagai potensi negative era cyber.
Sementara kepada masyarakat, kongres meminta agar segala upaya yang mengancam eksistensi keluarga, antara lain pembolehan perkawinan sejenis, dan bentuk-bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ajaran agama harus ditolak. Untuk menjaga keluarga dari arus budaya asing yang merusak tatanan keluarga, kongres merekomendasikan agar strategi kebudayaan yang menghargai kearifan lokal harus dirumuskan.
Akhirnya, kepada pemerintah, kongres meminta agar keluarga ditetapkan sebagai leading sector dan urusan wajib dalam pemerintahan agar revitalisasi fungsi keluarga dan grand design tentang pembangunan keluarga Indonesia dapat fokus dan terarah.
Jakarta, 19 Juli 2012
Ketua Bidang Perempuan DPP PKS
(Anis Byarwati, S.Ag, M.Si)