SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana, mengkritik kepemimpinan Gubernur DKI Ahok di depan ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera dalam acara halal bi halal, kemarin minggu (3/8)
Menurutnya, ada 3 poin penting terkait kinerja Ahok selama ini. Pertama, dirinya meminta Ahok untuk tidak melupakan akar sejarah karena Jakarta, sebagai ibukota negara, menjadi gerbang dan pusat pemerintahan negara.
“DKI sebagai ibukota kemenangan, disimbolkan dengan kubah Monas, padi kapas, dan di atasnya kubah masjid. Hal ini mencerminkan Kota Jakarta sebagai gerbang kemakmuran masyarakatnya,” tegas pria yang kerap disapa Bang Sani tersebut.
Ia menuturkan bahwa simbol kemakmuran tersebut tidak dijalankan oleh Gubernur Ahok. Bahkan, menurut Bang Sani, Ahok justru membuat sertifikat (legalisasi) prostitusi yang sungguh jauh dari slogan Jakarta sebagai kota budaya dan agama.
Kedua, Keharmonisan. Kota Jakarta, menurutnya, penduduknya berkarakter majemuk dengan ragam suku, agama dan budaya nasional serta internasional.
“Hal ini tidak dilakukan oleh Gubernur Angin Ribut (Ahok) dengan gaya kepemimpinan diktator dan sentralisasi yang tidak mencerminkan keharmonian.
Ketiga, Kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat atau warga tidak mampu. Menurut, Bang Sani, hal ini tidak dibuktikan oleh Gubernur Angin Ribut dengan kebijakan menaikkan NJOP tanah di Jakarta. Ditambah, untuk warga Jakarta yang kurang mampu tidak bisa membeli tanah dan rumah di Jakarta
“Ahok hanya berpihak kepada warga keturunan (china). Semoga anda semua bisa memberikan konstribusi untuk kesejahteraan, keberkahan dan kemaslahatan ummat khususnya di Jakarta dengan ikut andil mengkritisi pemimpin angin ribut dan tidak tertipu lagi dalam pemilukada mendatang 2017”
“Semoga!,”tutupnya.
