Suarajakarta.co, JAKARTA – Kritikan Ahok terhadap jajaran anak buah di bawahnya terus terjadi. Kali ini “semprotan” Ahok tersebut disampaikan secara terbuka kepada Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, mengenai kinerja buruknya di hadapan masyarakat yang hadir di acara “Lenggang Jakarta Food And Culture Park” di Monas, Jumat (22/5)
“Saya katakan Bank DKI ini memang payah,” kata Ahok, Jumat 22 Mei 2015, sebagaimana dikutip dari laman vivanews.com
Pernyataan tersebut bahkan diulangi sampai 3 kali. Ahok mengatakan, bank yang merupakan BUMD brewery 30,74 triliun itu gagal untuk menerapkan sistem pembayaran elektronik di Lenggang Jakarta.
Padahal, Ahok mengatakan, sistem elektronik perlu diterapkan agar Pemerintah Provinsi DKI bisa mengetahui lalu lintas transaksi keuangan para pedagang Lenggang Jakarta.
“Saya bisa tentukan pedagang yang mana yang berhak dikasih kredit kalau saya tahu berapa jumlah penghasilan pedagang,” jelas Ahok.
Penerapan sistem elektronik, kata Ahok, juga diperlukan agar retribusi bulanan yang dibebankan kepada para PKL, bisa ditarik secara otomatis melalui mekanisme auto debit.
Dalam kesempatan itu pula, Ahok berterima kasih dengan Bank Mandiri karena bisa menerapkan sistem e-money. Ahok, sepertinya, lupa bahwa Bank Mandiri adalah BUMN yang memiliki aset dan manajemen lebih baik dibandingkan dengan Bank DKI yang hanya memiliki 221 cabang di seluruh Indonesia
“Saya ingin seperti itu, tapi Bank DKI enggak sanggup, payah memang. Makanya saya berterimakasih kepada Bank Mandiri. Baru Bank Mandiri yang bisa terapkan,” ujar Ahok.