SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kapolri Jend Pol Tito Karnavian menegaskan massa aksi Bela Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, bukanlah aktor makar untuk menggulingkan Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan Tito saat berada di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Minggu (27/11).
“Saya tidak pernah sekalipun menuduh teman-teman yang melakukan Aksi Bela Islam adalah kelompok yang makar dan saya sudah lakukan komunikasi dengan mereka,” ujar Tito.
Tito menambahkan penyebutan kata “makar” dilontarkan sebagai sebuah sinyal kepada kelompok yang mendompleng Aksi Bela Islam, “Dan teman-teman dari Aksi Bela Islam paham itu,” sambung Tito.
Lalu siapa kelompok yang hendak berbuat makar tersebut? Tito tak mengungkap siapa mereka.
“Ada kelompok-kelompok yang ingin menggunakan isu ini karena ada pengumpulan massa. Mereka mendompleng dengan membawa isu lain. Di antaranya menggulingkan Presiden dengan cara menduduki DPR,” kata Tito.
Tito sudah berbicara dengan GNPF MUI. Dia memastikan agenda GNPF MUI memang terkait dengan dorongan agar Basuki T Purnama (Ahok) ditahan.
“Saya sudah berbicara dengan GNPF MUI, dengan habib dengan semua komponen saya dialog. Mereka meminta kasus Ahok diproses,” kata Tito. (RDB)