SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dosen Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Indonesia (UI), Mohammad Nasih menilai jika terjadi head to head antara Ahok dengan Yusril, maka kursi Gubernur DKI akan dimenangkan Yusril.
Dengan syarat, head to head itu harus terjadi di putaran kedua, bukan di putaran pertama.
“Itu yang akan terjadi jika tidak di putaran pertama Pilgub, maka putaran kedualah momentumnya,” ungkap Nasih.
Hal itu didasari fakta bahwa Ahok memiliki popularitas tinggi, namun secara elektabilitas sangat rendah, yaitu di bawah 50 persen.
“Nah, Ahok dengan popularitas tinggi tetapi elektabilitasnya jauh di bawah popularitasnya,” tambah Nasih.
Lembaga Charta Politika mengumumkan hasil survei terhadap para bakal calon gubernur DKI Jakarta. Tingkat elektibilitas mereka meliputi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 51,8%, Yusril Ihza Mahendra 11%, Tri Rismaharini 7,3%, Hidayat Nur Wahid 3,3%, Adhyaksa Dault 2%, Lulung Lunggana 1,8%, dan Sandiaga Uno 1,5%.
Sementara itu tingkat kesukaan publik terkait popularitas bakal cagub menunjukkan Ahok meraih 97%, Yusril 68,8%, Desy Ratnasari 64,3%, serta Tri Rismaharini 60,3%.