Hubungan Gubernur Nonaktif (Ahok) Dengan Plt Gubernur DKI Jakarta (Sumarsono) Sedang Memanas

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Calon Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik pemberian dana hibah Pemprov DKI kepada Bamus Betawi atas persetujuan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono. Selain itu, sebelumnya Ahok menuding Plt main mata dengan DPRD DKI, kini hubungan Ahok dengan Sumarsono memanas.

Kebijakan terbaru yang akan diubah oleh Plt adalah mengenai dana hibah untuk Bamus Betawi. Sumarsono memutuskan untuk tetap menganggarkan dana hibah buat Bamus Betawi.

Mendengar hal itu, Ahok tidak terima. “Intinya kita gak mau lagi menghibah banyak uang untuk Ormas-Ormas,” ujar Ahok di markas pemenangan Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Dalam APBD Perubahan DKI 2016, Bamus Betawi memperoleh dana hibah sebesar Rp 2,5 miliar. Rencananya, Bamus Betawi akan mendapatkan dana hibah sebesar Rp 5 miliar dari APBD DKI 2017.

Ahok mengatakan, sejak jabatannya digantikan, Sumarsono memang sudah mengutak atik kebijakan umum anggaran dan prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS).

“Kalau KUA-PPAS kan memang dibongkar habis Plt. PPAS yang saya susun dibongkar habis, disusun ulang dengan struktur yang baru,” ungkap Ahok.

Sebelumnya, Ahok sempat menyentil Sumarsono karena telah membatalkan 14 proyek lelang dini yang sudah dimasukkannya ke dalam PPAS dan direncanakan akan dieksekusi awal tahun 2017.

“Saya kira beliau (Sumarsono) mungkin dia mau kompromi dengan DPRD. Artinya mau baik-baikin DPRD lah maksudnya,” kata Ahok 3 November lalu.

Pasalnya, persoalan lelang ini menjadi persoalan serius di lingkaran DPRD DKI. Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik ketika itu menyebutkan bahwa apa yang dilakukan anak buah Ahok di Badan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (BPBJ) DKI berupaya melakukan lelang fiktif. (JML)

Related Articles

Latest Articles