SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah sangat berharap agar pemilihan umum (pemilu) serentak pileg dan pilpres 2019 yang bakal digelar pada Rabu (17/4/2019), betul-betul berlangsung dengan baik, jujur, adil, dengan langsung, umum, bebas dan rahasia. Begitu pula para penyelenggara dilapangan melakukannya secara profesional, adil serta terbuka.
“Maka menjelang pencoblosan besok, saya secara pribadi dan sebagai pimpinan DPR yang memiliki konsen yang besar, agar apa pun yang terjadi pemilu ini harus sukses,” ujar Fahri dalam pesan singkatnya yang diterima wartawan, Selasa (16/4/2019).
Pemilu serentak yang baru pertama dilaksanakan ini, tambah Fahri adalah taruhan bagi demokrasi bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, ia ingin menitipkan
beberapa pesan.
Pertama, dirinya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga negara Indonesia, yang telah menunjukan antusiasmenya yang luar biasa, khususnya yang kemarin telah mencoblos di luar negeri.
“Itu membuat kita amat bersemangat bahwa kita masih percaya dengan proses politik yang bernama pemilu. Saya mengucapkan partisipasi dan keterlibatan yang luar biasa,” ucapnya.
Keterlibatan yang luar biasa itu, menurut inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu, juga secara khusus menampakan adanya keinginan untuk melihat proses yang adil.
“Ada banyak proses kejanggalan-kejanggalan yang berlaku dibeberapa negara seperti di Malaysia, Turki, Australia, di Jerman, Eropa secara umum, di Amerika dan lain sebagainya, itu semua adalah itikad baik kita untuk melihat pemilu yang jujur dan adil, profesional, langsung, umum, bebas dan rahasia,” katanya.
Kedua, Fahri menitipkan pesan kepada aparat negara, khususnya pihak keamanan untuk menjaga suasana yang baik dengan mengutamakan prinsip-prinsip keadilan. Aparat tidak saja harus bertindak adil, tetapi harus nampak adil. Aparat juga jangan berat sebelah dan jangan ikut kompetisi.
“Tugas aparat mengayomi dan jaga betul nama, kehormatan, posisi keadilan sebagaimana yang disebut dalam Undang-Undang Dasar bahwa setiap warga negara bersamaan kedudukan di depan hukum dan di pemerintahan, juga wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan tanpa ada pengecualiannya,” kata Fahri.
Sedang kepada penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu atau Badan Pengawas Pemilu, DKPP, Panwas, PPK dan seterusnya, Fahri meminta agar melayani masyakat pemilih dengan baik, dan profesionak.
“Ingat, jangan nampak ada permainan, dan jangan terima pesanan apa pun, apa itu mencoblos duluan, jual beli kertas suara, penggelapan dan sebagainya. Hentikan, apabila ada yang melakukan. Tolong, kekacauan yang ada di luar negeri jangan sampai terulang di dalam negeri,” ujarnya mengingatkan kalau ini taruhannya besar sekali buat bangsa Indonesia.
Kepada masyakarat pemilih dan para konstestan khususnya, anggota DPR RI dari dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengimbau supaya mengikuti aturan. Saran dan seruan para ulama untuk berkumpul, memakai baju warna tertentu dan sebagainya, itu semata-mata kita tunjukan bukan untuk partisan.
“Seruan ulama itu supaya TPS (tempat pemungutan suara) tidak menjadi tempat sengketa terbuka. Tolong dijaga dengan baik agar tidak ada pihak-pihak yang mau mengacau, curang dan sebagainya,” pungkas Fahri Hamzah. ***