SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ekonom INDEF, Ahmad Erani Yustika, menyoroti kinerja Pemerintahan Jokowi dalam bidang ekonomi. Sorotan tersebut terkait laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berada di angka 4,71 persen pada kuartal 1.
Guru Besar FE Universitas Brawijaya tersebut mengkritik pemerintahan Jokowi yang menurutnya tidak serius dalam menanggapi buruknya kinerja menteri-menteri bidang perekonomian.
Selain itu, Ahmad Erani juga mengkritik kebijakan Jokowi yang selama ini gagal menyejahterakan rakyat, misalnya kenaikan BBM saat harga minyak dunia turun, kenaikan harga beras, dan yang paling mengkhawatirkan adalah melemahnya rupiah terhadap dolar.
“Pertumbuhan ekonomi 4,71 persen itu sinyal buruk untuk ekonomi nasional. Pemerintah harus menanggapinya dengan serius. Pemerintah harus mengevaluasi sejumlah kebijakan yang selama ini gagal menyejahterakan rakyat”, kritiknya sebagaimana dikutip dari harian cetak Rakyat Merdeka, Rabu (6/5).