SuaraJakarta.co, JAKARTA – Menjadi anak muda yang cerdas dan berdedikasi tinggi dalam berkarya untuk bangsa, adalah suatu hal yang sulit diterapkan di negeri ini. Ditambah, jika hal tersebut berbalut dengan kepentingan politik sehingga faktor like and dislike berada di atas faktor kompetensi.
Hal tersebutlah yang dialami oleh mantan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Laily Prihatiningtyas yang baru saja dipecat oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo. Keputusan yang diambil oleh Rini pada Jumat (25/9) ini diketahui tanpa argumentasi yang jelas.
“Ibu Tyas diberhentikan sebagai Dirut terhitung Jumat kemarin,” kata Kepala Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN Teddy Purnama sebagaimana dikutip dari laman Detik Finance, Selasa (29/9/2015).
Sebagai pengganti, Kementerian BUMN menunjuk Purwanto yang merupakan Direktur SDM dan Keuangan TWC sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut TWC. Saat ditanya alasan pemberhentian, Teddy mengaku tidak mengetahui.
“Saya tidak paham soal itu,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Laily saat diangkat sebagai Dirut TWC pada November 2013 lalu oleh Dahlan Iskan, masih berusia 27 tahun. Penunjukan Laily ini disebut sebagai Dirut BUMN termuda di Indonesia.
Laily adalah alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Lalu untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1) nya, ia melanjutkan di Universitas Indonesia, dan mendapatkan gelar S2 nya dari Tilburgh University, Belanda.
Saat diangkat oleh Dahlan Iskan, Laily berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil di Kementerian BUMN, dan praktis dengan pemberhentian ini, Laily hanya menjalani masa sebagai dirut dalam waktu kurang dari 2 tahun.
“Saya sudah nggak di TWC per Jumat kemarin,” ujar Laily Prihatiningtyas.