SuaraJakarta.co, LOS ANGELES – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara dalam forum internasional bertajuk “Global Conference” di Milken Institute Los Angeles Selasa pagi (1/5) waktu setempat.
Dalam forum yang juga dihadiri oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, Anies paparkan soal proyeksi pertumbuhan di ASEAN dalam 10 tahun ke depan.
Serta, bagaimana mendorong kerjasama, dan juga interdependensi ekonomi, sebagai suatu blok di kawasan.
“Jakarta bukan hanya Ibu Kota Indonesia, Jakarta adalah juga Ibu Kota ASEAN dan hari ini lebih dari 41 persen penduduk Asia Tenggara tinggal di perkotaan,” jelas Anies sebagaimana dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (2/5) waktu Indonesia.
Mantan Mendikbud itu juga menjelaskan lebih dari 40 persen GDP di ASEAN berasal dari daerah urban dan pertumbuhan masyarakat di urban akan menjadi lebih besar. Jadi, peran kota di Asia Tenggara ke depan akan membesar dan akan semakin banyak orang yang tinggal di perkotaan.
Dengan kata lain, menurut Anies, fenomena itu bukan khusus di Asia Tenggara, tetapi juga di seluruh dunia. Bahkan diperkirakan pada 2050, 75 persen penduduk dunia akan ada di perkotaan.
“Jadi, saya sampaikan kepada mereka tentang pentingnya memberi perhatian pada pembangunan untuk memfasilitasi banyaknya penduduk yang akan bermigrasi ke perkotaan. Pembangunan infrastruktur menjadi penting, tidak hanya pembangunan transportasi tetapi juga pembangunan bagi keluarga yang tinggal di perkotaan. Bagi mereka yang tinggal di pedesaan, air pipa tidak terlalu penting karena dengan mudah mereka bisa membangun sumur dan mendapatkan air bersih. Tetapi di perkotaan, pipa air bersih bagi tiap keluarga menjadi sangat penting,” tambah Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.
Selain soal pembangunan infrastruktur, Anies juga mengungkapkan tentang pentingnya pengelolaan limbah di daerah urban.
“Kalau di desa, (pengelolaan limbah, red) bisa dilakukan di mana saja karena lahannya luas, tetapi di perkotaan, pengelolaan limbah menjadi sangat penting karena di perkotaan tidak ada tempat dimana kita bisa begitu saja membuang sampah. Jadi ini contoh bahwa kita harus mengantisipasi terjadinya pergeseran tempat tinggal penduduk di Asia Tenggara, dan kita harus menyiapkan infrastruktur agar mereka yang semakin banyak tinggal di perkotaan bisa mendapatkan kesejahteraan dan keadilan. Untuk catatan saja, khusus bagi Indonesia, sejak 2009 lebih banyak penduduk tinggal di perkotaan dibanding di pedesaan,” jelas Anies.