SuaraJakarta.co, BOGOR – Politikus Golkar Agun Gunandjar mencurigai KPK sedang bermain politik karena banyak menjerat kader partainya dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Sebab, menurut Agun, sekitar 20 orang kader Partai Beringin itu statusnya sudah tersangka tapi tidak kunjung diproses oleh KPK.
“Ini kan sekarang saya juga bertanya-tanya hari ini kenapa banyak orang Golkar yang disikat? Ini berarti dia berpolitik. Kalau dia tidak berpolitik, kenapa kasus-kasus yang sejumlah 20 orang yang statusnya tersangka itu enggak diproses. Apalagi ini berkaitan mau Pilkada,” kata Agun di Kediamannya, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/10).
Cara KPK menjerat kader Beringin itu, tambah Agun, hampir semuanya karena persoalan gratifikasi. Tak ayal, Ketua Pansus Hak Angket KPK ini menuding KPK sedang menjaga citra lembaganya di depan publik
“Kemudian ada politik, sehingga strategi masa lalu yang dia mainkan untuk menghabisi orang politik yang dipersiapkan seperti dengan isu Incumbent. Iman incumbent, Rita incumbent, semua gratifikasi. Terhadap OTT-OTT, di Pansus kami juga kembangkan lebih jauh. Kesimpulan kami KPK sudah kehilangan tenaga, kemampuan untuk jaga citra dan kepercayaan publik. Dia coba mempertahankan popularitas, trust public dengan OTT,” ujar
Diketahui, Partai Golkar dalam dua bulan terakhir menjadi sorotan publik. Hal itu karena banyak kadernya, mulai dari ketua umum Setya Novanto, hingga para pengurusnya terkena kasus di KPK.
Yang terakhir lagi ramai adalah Anggota Komisi XI DPR RI Aditya Anugrah Moha yang ditangkap KPK karena diduga memberikan suap terhadap Ketua Pengadilan Tinggi Manado Sudiwardono.
Pemberian suap tersebut diduga untuk mempengaruhi putusan banding atas kasus korupsi Tunjangan Pendapatan Aparat Pemerintah Desa (TPAPD) Kabupaten Boolang Mongondow. (RDB)