SuaraJakarta.co, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI dari PDI Perjuangan TB Hasanuddin menegaskan Gubernur DKI Ahok semestinya lebih perhatikan kesejahteraan TNI, daripada diperintah untuk bersihkan gorong-gorong dan menggusurkan sarang prostitusi Kalijodo.
“Lauk pauk naik Rp 45 ribu per hari menurut standar itu tak mencukupi cuma bisa beli nasi uduk saja. Jangan bawa TNI ranah politik beri dia alutsista yang bagus, berikan kesejahteran prajurit,” kata TB Hasanuddin sebagaimana dikutip dari laman Merdeka, Jumat (5/3).
Sebagaimana diketahui, beberapa hari belakangan, TNI dan Polri melakukan penertiban di Kalijodo karena Pemprov DKI Jakarta akan membangun ruang terbuka hijau. Pemprov DKI Jakarta meminta bantuan TNI dan Polri karena adanya preman dan beking aparat keamanan di Kalijodo.
Baru-baru ini, Ahok juga meminta bantuan TNI untuk melihat gorong-gorong di kawasan Jalan Merdeka. Sebab, digorong-gorong itu ada banyak kulit kabel yang mengakibatkan banjir di kawasan Istana Kepresidenan.
Mantan purnawirawan TNI yang pernah jadi ajudan Presiden kedua Soeharto itu menambahkan apa yang diperintah oleh Ahok kepada TNI itu bukanlah bagian dari Efek Deteren, yaitu Sistem Pertahanan meski tak ada perang.
“Masak masuk gorong, itu bukan efek deteren. Kemudian ada TNI masak usir lonte, bukan efek deteren,” tambah TB Hasanuddin.
Menjawab hal ini, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal M. Sabrar Fadhila menjelaskan bahwa TNI memiliki prinsip untuk membantu tugas-tugas pemerintah.
Menurut Brigjend Sabrar, bantuan tersebut tak hanya soal keamanan, tapi juga persoalan-persoalan lain yang berkaitan dengan masyarakat.
“Pada prinsipnya begini, kita sifatnya membantu terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah, masalah apapun,” ujar Sabrar sebagaimana dikutip dari laman Merdeka Jumat (4/3)