SuaraJakarta.co, JAKARTA – Meskipun ribuan orang menyerbu rumah pada Selasa malam (26/5) di Jalan Perumahan Pantai Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, namun Gubernur DKI Ahok tetap bergeming untuk terus menggusur para warganya sendiri yang tinggal di bantaran sungai.
Sebagaimana diketahui bahwa pada Selasa (26/5) malam, ribuan orang menyerbu kompleks perumahan Ahok di Jalan Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara untuk memprotes rencana penggusuran di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, dan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.
Kerasnya sikap Ahok untuk tetap menggusur tanpa melakukan sikap kompromi tersebut ditunjukkan olehnya saat menghadiri acara Water, Sanitation, and Cities (WSC) Forum & Exhibition 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/5).
“Saya tidak ada pilihan harus tetap gusur rumah-rumah pemukiman yang ada di pinggiran sungai. Karena penggusuran akan membuat normalisasi sungai terjadi dan Jakarta akan memiliki jalan inspeksi yang akan menambah rasio jalan”, kata mantan bupati belitung timur tersebut, sebagaimana dikutip dari laman wartaekonomi.co.id, Rabu (27/5).
Menanggapi banyaknya warga yang meminta batalkan rencana penggusuran tersebut, Ahok malah menyalahkan warganya yang menolak tinggal di rumah susun (rusun), salah satunya yang berada di Kemayoran yang berada di kawasan seluas 11,5 hektar.
“Kalau enggak ada rumah lapor kita, kita ada rusun bisa titipin. Kalau enggak mau ke rusun, ya risiko kamu, orang kamu enggak punya rumah kok, gimana?”, tukas Ahok.