SuaraJakarta.co, JAKARTA – Klaim Ahok yang mengatakan bahwa meminum bir tidak mematikan dan akan bermanfaat bagi kesehatan jika diminum dalam kondisi wajar, dibantah keras oleh anggota DPD, Fahira Idris.
Menurut alumnus dari Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran tersebut, bahwa, meminum bir sama bahayanya dengan meminum wine atau vodka, karena mengandung banyak komposit berbahaya yang diproses dari hasil fermentasi.
“Salahnya bir banyak, bahkan sangat banyak. Kalau punya mulut dijaga, jangan asal bunyi (asbun). Gubernur kok ngomongnya ngasal. Apa dasar dia (Ahok) bilang mengonsumsi bir tidak masalah”, tegasnya sebagaimana dikutip dari laman selasar.com, Rabu (8/4).
Menurutnya, komposit yang beracun (biasanya fermentasi limbah) tersebut, meliputi aldehida, minyak fusel, metanol, eter, dan sebagainya.
“Aldehid adalah bahan kimia yang diproduksi oleh mikroorganisme yang jika dikonsumsi mengganggu sistem tubuh seseorang”, tambah anak tertua dari Mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, tersebut.
sedangkan minyak fusel itu campuran propil, isopropil, dan alkohol rantai lurus dan bercabang dan seringnya beracun. Minya fusel tersebut, menurutnya, jika dikonsumsi membuat badan tidak enak badan seperti mabuk setelah diminum.
Pemimpin perusahaan PT Aries Mandiri tersebut, juga menjelaskan bahwa Eter adalah zat yang mudah terbakar makanya sering digunakan untuk penambah bahan bakar dan juga sering dipakai sebagai obat bius medis.
“Itulah zat-zat yang dibilang Ahok tidak berbahaya. Silahkan nilai sendiri. Yang paling bahaya dari bir adalah efek ketergantungan yang membuat kecanduan. Orang yang sudah kecanduan pasti mengalami gangguan psikologis yang berat sampai anosognosia atau membuat orang lepas kontrol. Apa yang saya sampaikan ini ilmiah dan hasil penelitian, bukan asal ngomong seperti Gubernur Jakarta yang pemberani itu”, tutupnya.