SuaraJakarta.co, JAKARTA – Anggota Tim Dewan Pakar Anies-Sandi, Adhamaski Pangeran, menyebut saat ini di DKI Jakarta kekurangan hunian yang cukup banyak.
Menurutnya, masih ada kekurangan 302.319 ribu hunian yang masih dibutuhkan bagi warga Jakarta. Namun, dari semua warga Jakarta, hanya ada 51 persen yang memiliki rumah.
“Sementara itu 41 persen dari warga miskin Jakarta, tidak memiliki rumah sama sekali,” ujarnya saat diskusi bertajuk ‘DP Nol, Mungkin Nggak Sih?’ di Posko B3rsatu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/3).
Adham menambahkan, akibat pasar hunian yang tidak terjangkau, masyarakat dari golongan menengah ke bawah itu, terpaksa harus mencari tempat tinggal di kawasan satelit atau pinggiran kota Jakarta. Hal itu, justru merugikan. Sebab opportunity cost justru meningkat, seiring dengan biaya transportasi, keluhan macet, dan sebagainya.
“Salah satu penyebabnya adalah DP yang mahal,” jelasnya.
Diketahui, menurut Peraturan Bank Indonesia, terdapat ketentuan Loan to Value (LTV) DP 30 Persen untuk pembelian rumah dari nilai properti. Misalnya, untuk harga properti senilai Rp 350 juta, seseorang harus membayar deposit sebesar Rp 52,5 juta.
“Oleh karena itu, Anies-Sandi ingin pasar properti berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah yang merupakan mayoritas warga Jakarta,” jelas Adham. (RDB)