26 Bus Transjakarta Terbakar Selama Januari hingga September 2015, Ahok Ke Mana Saja?

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, tercatat sudah ada 26 bus Transjakarta yang meledak atau terbakar. Hal tersebut, tepatnya, terhitung mulai dari Bulan Januari hingga September 2015.

Menurut penulusuran dari Suarajakarta.co, kasus kebakaran pertama terjadi pada tanggal 30 Januari 2015 yang terjadi di dekat Halte Bus Transjakarta, Senen, Jakarta Pusat. Penyebab kebakaran diduga karena korsleting mesin.

Kebakaran Bus Transjakarta kedua terjadi pada 6 Februari 2015 di Jalan Pondok Pinang. Saat itu, Bus Transjakarta dengan nomor polisi B 7012 IV tersebut terbakar di depan traffic light PGA tanpa adanya korban yang berjatuhan

Kebakaran Bus Transjakarta ketiga terjadi pada 8 Maret 2015 di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Bus bermerek Zhongtong dan bertipe gandeng yang berasal dari China itu terbakar karena korsleting listrik di kompartmen mesin.

Kebakaran keempat terjadi pada 2 April 2015 di Jalan Grogol, di depan Kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat yang terjadi pada pukul 10.53 siang hari.

Kebakaran kelima terjadi pada 21 April 2015 di Jalan Jatinegara, Jakarta Timur. Bus Transjakarta yang terbakar tersebut berjenis bahan bakar gas dan terjadi sekitar pukul 07.30 pagi.

Kebakaran keenam terjadi pada 20 Mei 2015 di Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat. Bus Transjakarta berplat nomor B 7461 TX terbakar di halte dan membuat panik para penumpang hingga memecahkan kaca jendela pada pagi hari pukul 08.00.

Kebakaran kelima terjadi pada 3 Juli 2015 di Halte UI Salemba, Jakarta Pusat. Meskipun tidak ada korban, tapi kebakaran tersebut merember hingga halte Transjakarta. Bus yang terbakar karena korselting ini adalah bermerek Komodo dengan operator Lorena.

Terakhir, kebakaran keenam terjadi di pul bus Transjakarta di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa 1 September 2015, sekitar pukul 17.30 WIB

Tak tanggung-tanggung, jumlah keseluruhan armada yang ada di dalam pul saat terjadi kebakaran mencapai 38 armada, terdiri 28 armada rusak berat dan 10 dalam perbaikan.

“Jumlah armada yang terbakar sekitar 20 armada. Untuk jumlah kerugian belum dapat ditaksir dan tak ada korban jiwa dalam kebakaran ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal yang menjelaskan kronologi kebakaran berdasar atas informasi dari saksi bernama Gungun, seorang karyawan bengkel pul bus Transjakarta.

“Saat saksi dan temannya sedang memperbaiki salah satu armada, tiba-tiba saksi melihat ada kepulan asap hitam dari salah satu armada yang sudah tidak beroperasi,” ujar Iqbal, Selasa 1 September 2015.

Bus Transjakarta yang terbakar tersebut sempat mengalami ledakan dikarenakan di dalamnya masih terdapat gas di dalam tangkinya.

“Sempat terjadi ledakan, karena armada yang tidak beroperasi tersebut di dalamnya masih terdapat gas di dalam tangkinya,” kata Iqbal.
Beberapa kali ledakan sempat membuat beberapa sparepart bus terlempar hingga puluhan meter. Selanjutnya petugas damkar datang dan melakukan pemadaman.

Menanggapi terbakarnya puluhan Bus Transjakarta tersebut, CEO PT Transportasi Jakarta, Steve Kosasih, menilai yang terbakar tersebut bukanlah bus Transjakarta, “Yang terbakar itu rongsokan bus tua di Pool TransBatavia di Rawa Buaya,”tuturnya di akun twitter @iKosasih, pada Rabu (2/9/2015)

Related Articles

Latest Articles