SuaraJakarta.co, JAKARTA – Untuk merendam genangan air di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 400 lubang biopori dikerjakan oleh ratusan Pekerja Harian Lepas (PHL), Sudin Pertamanan dan Pemakaman Kota Aministrasi Jakarta Pusat.
Saat pengerjaannya, disaksikan langsung oleh Wakil Walikota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara didampingi Kasudin Pertamanan dan Pemakaman, Munjirin dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkot Jakpus, Jumat (22/07/2016) pagi.
Menurut Bayu Meghantara, langkah pembuatan lubang sangat positif, sebab bisa mengatasi genangan air.
Setiap musim hujan, TPU Karet Bivak sering sekali tergenang air. Jika dibiarkan TPU ini akan terendam dan makam diarea bisa merusak karena terkikis air.”Dengan pembuatan lubang biopori diarea makam ini tidak ada genangan air lagi”, harap Bayu dilokasi TPU Karet Bivak.
Kasudin Pertamanan dan Pemakaman, Munjirin menambahkan, tidak semua area makam dibuatkan lubang biopori. Makam yang dibuatkan lubang biopori hanya seluas 2 hektar.
“Ada 150 petugas yang dikerahkan untuk membuat lubang biopori dengan kedalaman 1.5 meter”, katanya.
Lanjut ia menambahkan, untuk rencana peninggian makam yang pernah digulirkan, menurutnya tidak efektif. Karena sebelum ditimbun tanah, seluruh jenazah harus diangkut terlebih dahulu. Oleh karena itu Munjirin mengusulkan langkah tambahan selain lubang bioperi yakni rumah pompa permanen (Irvan Siagian)